
Ulasan Pasar dan Ekonomi Bulanan - Agustus 2025: Tema Investasi Khusus - GIIAS 2025
Ulasan Pasar Global
Penguatan didukung oleh rilis laporan keuangan emiten
Pasar saham global mengalami penguatan sejak awal tahun. Rerata indeks saham global, yang terdiri dari indeks saham negara maju dan negara berkembang, mencatatkan kenaikan sebesar 7%. Indeks saham Korea Selatan (KOSPI) tercatat sebagai pemimpin indeks saham global, sementara indeks saham Denmark (OMX Copenhagen) menjadi yang paling tertinggal.
Indeks saham negara-negara berkembang relatif tertinggal dibandingkan dengan indeks saham global pada tahun ini. Indeks saham Afrika Selatan (FTSE/JSE), Meksiko (S&P/BMV IPC), dan Brazil (BOVESPA) tercatat berkinerja lebih baik. Di sisi lain, indeks saham Thailand (SET), Malaysia (FTSE KLCI), dan Filipina (PSEi) relatif tertinggal sejak awal tahun.

Indeks saham negara-negara maju mencatatkan hasil positif pada tahun ini. Indeks saham yang relatif unggul adalah Korea Selatan (KOSPI), diikuti oleh Hong Kong (Hang Seng), Jerman (DAX), dan Inggris (FTSE 100). Sementara indeks saham Denmark (OMX Copenhagen), Taiwan (TWSE), dan Jepang (Nikkei 225) tercatat tertinggal.
Dari sisi kinerja sektoral saham pada kawasan-kawasan ekonomi besar di dunia, sektor Keuangan, Perindustrian, dan Telekomunikasi cenderung memimpin sejak awal tahun. Sementara sektor Barang Konsumen Non-Primer, Kesehatan, dan Barang Konsumen Primer relatif tertinggal.

Sepanjang bulan Juli 2025, pasar saham global mengalami penguatan yang didorong oleh ekspektasi penurunan suku bunga oleh bank sentral utama. Rilis kinerja emiten yang solid memberi sentimen positif, khususnya di sektor teknologi dan keuangan. Penguatan pasar saham global ini juga merupakan efek musiman (seasonality) yang dalam 10 hingga 20 tahun terakhir cenderung ditutup positif pada buan Juli.
Ulasan Makro Ekonomi Indonesia
PDB riil tumbuh 5,12%, ditopang tingginya pertumbuhan investasi
Pada Triwulan II-2025 ekonomi Indonesia tumbuh 5,12% secara tahunan, tertinggi dalam enam triwulan terakhir. Konsumsi Rumah Tangga (RT) tumbuh sedikit lebih baik dibandingkan triwulan sebelumnya dari 4,95% menjadi 4,97%. Investasi (PMTDB) tumbuh 6,99%, tertinggi sejak 2021. Adapun Konsumsi Pemerintah masih terkontraksi seiring dengan efisiensi anggaran sejak awal tahun.

Berdasarkan sumber pertumbuhan PDB, tingginya pertumbuhan investasi membuat sektor tersebut berkontribusi 2,06 percentage point (pp) atas pertumbuhan PDB yang sebesar 5,12%. Penyumbang terbesar pertumbuhan PDB masih berasal dari Konsumsi RT dengan sumbangan sebesar 2,64 pp.

Menurut lapangan usaha, sektor agrikultur tumbuh 1,79% secara tahunan di Triwulan II-2025, melambat dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 5,62%. Sektor industri manufaktur tumbuh 5,68%, tertinggi sejak 2021. Sektor jasa mengalami kenaikan pertumbuhan dari 5,35% di Triwulan I-2025 menjadi 5,77% di Triwulan II-2025.

Pertumbuhan investasi didorong belanja modal pemerintah
Di dalam sektor PMTDB, sektor Mesin dan Perlengkapan mengalami pertumbuhan tertinggi mencapai 25,30%, jauh lebih tinggi dibandingkan Triwulan I-2025 yang sebesar 7,95%. Capaian pertumbuhan tahunan tersebut adalah salah satu yang tertinggi yang pernah dicapai oleh sektor Mesin dan Perlengkapan.

Tingginya pertumbuhan sektor Mesin dan Perlengkapan di Triwulan II-2025 sejalan dengan tingginya impor barang modal dimana sepanjang Triwulan II-2025 tumbuh sebesar 32,5% secara tahunan. Adapun impor barang konsumsi dan bahan baku/penolong tumbuh jauh lebih rendah masing-masing sebesar 7,6% dan 4,5% secara tahunan.

Pada Triwulan II-2025 belanja modal pemerintah tumbuh 30,28% secara tahunan, sejalan dengan tingginya impor barang modal serta tingginya pertumbuhan sektor Mesin dan Perlengkapan.

Tema Investasi Khusus: GIIAS 2025
Empowering the future
GIIAS (Gaikindo Indonesia International Auto Show) kembali digelar tahun ini di ICE BSD City, Tangerang, dari 24 Juli hingga 3 Agustus 2025. Ajang tahunan yang diselenggarakan GAIKINDO ini sudah menjadi barometer perkembangan industri otomotif Indonesia, sekaligus etalase teknologi dari berbagai merek global maupun lokal. Tahun ini, skala penyelenggaraan terasa lebih besar, dengan 63 merek kendaraan—mulai dari mobil penumpang, kendaraan komersial, hingga sepeda motor—serta ratusan industri pendukung yang meramaikan pameran.
Mengusung tema “Empowering the Future”, GIIAS 2025 fokus pada kendaraan listrik, mobilitas pintar, dan inovasi masa depan. Hampir semua merek menampilkan lini elektrifikasi mereka, baik berupa mobil listrik murni, hybrid, maupun teknologi penunjang seperti sistem konektivitas dan fitur keselamatan pintar. Pabrikan ban nasional seperti Gajah Tunggal ikut memamerkan teknologi terbaru, menandakan bahwa transisi menuju era kendaraan ramah lingkungan juga melibatkan industri pendukung.

Panggung GIIAS 2025 juga dipenuhi peluncuran produk baru. Mazda memperkenalkan dua varian CX-60—Sport dan Pro—dengan sistem penggerak AWD dan interior premium, BYD mencuri perhatian dengan debut ATTO 1, hatchback listrik mungil, supercar listrik U9, dan MPV mewah DENZA D9. Kehadiran merek-merek baru seperti Geely, Jaecoo, dan Xpeng semakin memperkaya pilihan konsumen di pasar domestik.
Jumlah pengunjung GIIAS 2025 memecahkan rekor, namun nilai transaksi penjualan menurun dibanding tahun lalu, mencerminkan tekanan daya beli. Meski begitu, Toyota membukukan 4.250 SPK, Mitsubishi 4.110 dengan SUV Destinator sebagai penyumbang terbesar, dan Wuling 2.395 SPK plus lebih dari seribu sesi test drive. Ajang ini kembali membuktikan diri sebagai momentum strategis yang mempertemukan pemain global dan lokal, mendorong transfer teknologi, serta memantapkan arah industri menuju elektrifikasi dan mobilitas masa depan.
---
Download ulasan (SAM Monthly Newsletter Agustus 2025) selengkapnya.