Kilas Pasar
Indeks saham di Amerika Serikat bergerak bervariasi pada hari Jumat, (24/11). Dow dan S&P 500 terapresiasi masing – masing sebesar 0.33% dan 0.06%, Nasdaq terdepresiasi sebesar -0.11%. Dari Eropa, indeks bergerak menguat. FTSE 100 dan STOXX600 terapresiasi masing – masing sebesar 0.06% dan 0.33%.
Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS diperdagangkan pada level Rp.15,532. Dari komoditas, perdagangan minyak Brent dan WTI bergerak menguat masing-masing sebesar 0.17% dan 0.08% diperdagangkan pada level US$ 80.62 dan US$ 75.61 per barel.
Indeks acuan Asia, KOSPI Korea Selatan meningkat sebesar 0.43%, NIKKEI Jepang bertumbuh sebesar 0.26%. Perdagangan indeks futures Amerika Serikat bergerak melemah pada pagi hari ini dengan Dow, S&P, dan Nasdaq terdepresiasi masing – masing sebesar -0.16%, -0.21% dan -0.29%.
Isu Ekonomi dan Pasar
China kemungkinan akan menunggu hingga awal tahun depan untuk menurunkan suku bunga kebijakan untuk mendukung perekonomian. Perkiraan tersebut berdasarkan dari survei terbaru Bloomberg, meskipun bentuk-bentuk pelonggaran lain sebelum akhir tahun ini melalui pemangkasan suku bunga jangka pendek atau rasio cadangan masih memungkinkan. Menurut survei tersebut, responden menyatakan bahwa mereka memperkirakan suku bunga fasilitas pinjaman jangka menengah satu tahun China tetap pada level 2,5% pada akhir 2023, dibandingkan dengan perkiraan median sebelumnya yang mencakup pemangkasan sebanyak 5 basis poin. Pemangkasan kemungkinan besar akan terjadi pada kuartal I/2024. Sebanyak 12 dari 20 ekonom memperkirakan bank sentral China atau PBOC menurunkan suku bunga pinjaman satu tahun sebesar 5 bps atau lebih. (Bisnis)
Kementerian Keuangan mencatat realisasi pembiayaan melalui penerbitan utang mencapai Rp203,6 triliun hingga Oktober 2023. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa realisasi tersebut jauh lebih rendah dibandingkan dengan yang target awal yang sebesar Rp696,3 triliun. Dibandingkan dengan realisasi per Oktober 2022 yang mencapai Rp507,3 triliun, realisasi pembiayaan utang pada tahun ini juga jauh lebih rendah, atau mengalami penurunan sebesar 59,9%. Jika dirincikan, realisasi penerbitan SBN hingga Oktober 2023 baru mencapai Rp185,4 triliun, dari target APBN sebesar Rp712,9 triliun. Realisasi ini juga lebih rendah atau turun 62,9% secara tahunan. (Bisnis)
Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing yang masuk ke pasar keuangan domestik senilai Rp 7,03 triliun pada 20-23 November 2023. Kepala Dewan Komunikasi BI Erwin Haryono merinci, aliran modal asing masuk melalui Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp 1,59 triliun, melalui pasar saham sebesar Rp 300 miliar. Pada saat yang sama aliran modal asing juga masuk melalui instrumen Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) sebesar Rp 5,13 triliun. Secara kumulatif dari 1 Januari sampai dengan 23 November 2023 transaksi yang terjadi adalah nonresiden beli neto Rp 62,54 triliun di pasar SBN, jual neto Rp 17,77 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp 27,14 triliun melalui SRBI. (Investor)
Best Regards,

Leave a Reply