Kilas Pasar
Indeks saham di Amerika Serikat bergerak menguat pada hari Kamis, (14/12). Dow, S&P 500, dan Nasdaq masing – masing terapresiasi sebesar 0.43%, 0.26%, dan 0.16%. Dari Eropa, indeks bergerak menguat. FTSE 100 dan STOXX600 terapresiasi masing – masing sebesar 1.33% dan 0.87%.
Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS diperdagangkan pada level Rp.15,475. Dari komoditas, perdagangan minyak Brent dan WTI bergerak melemah masing-masing sebesar -0.04% dan -0.01% diperdagangkan pada level US$ 76.63 dan US$ 71.56 per barel.
Indeks acuan Asia, KOSPI Korea Selatan bertumbuh sebesar 0.88%, NIKKEI Jepang terapresiasi sebesar 0.92%. Perdagangan indeks futures Amerika Serikat bergerak bervariasi pada pagi hari ini dengan Dow dan S&P terdepresiasi masing – masing sebesar -0.01% dan -0.02%, Nasdaq terapresiasi sebesar 0.04%.
Isu Ekonomi dan Pasar
Bank Sentral Eropa (ECB) dan Bank Sentral Inggris (BoE) kompak mempertahankan suku bunga acuan pada Kamis (14/12/2023). Dengan demikian, ECB mempertahankan suku bunga acuan pada rekor tertinggi sebesar rentang 4,5 – 4,75% dalam dua pertemuan beruntun. Sedangkan BoE mempertahankan suku bunga berada di 5,25% untuk pertemuan ketiga berturut-turut. Dikutip dari CNBC internasional, tidak hanya mempertahankan suku bunga, ECB juga merevisi perkiraan pertumbuhannya lebih rendah dan mengumumkan rencana untuk mempercepat penyusutan neraca keuangannya. Proyeksi makro ekonomi terbaru menunjukkan Produk Domestik Bruto (PDB) riil rata-rata meningkat 0,6% pada 2023, dari perkiraan sebelumnya 0,7%. Mereka memperkirakan PDB akan meningkat sebesar 0,8% pada 2024, dari sebelumnya 1%. (Investor)
Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai 5% pada tahun 2024, yang utamanya didukung oleh kinerja permintaan domestik. Sementara itu tingkat inflasi diprediksi berada di kisaran 3%. Direktur ADB untuk Indonesia Jiro Tominaga mengatakan, pertumbuhan ekonomi 5% ini tidak terlepas dari kinerja fiskal, moneter dan pengelolaan utang yang dijalankan. Menurut dia, dengan gejolak perekonomian yang terjadi saat ini, pertumbuhan ekonom sebesar 5% ini termasuk angka pertumbuhan yang cukup tinggi. (Investor)
Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) menyampaikan perkiraan alokasi pinjaman kepada pemerintah Indonesia tembus US$ 2,4 miliar atau sekitar Rp 35 triliun hingga akhir 2023. kucuran dana senilai US$ 2,4 miliar tersebut disalurkan sebagai dukungan dan solusi pembiayaan kepada pemerintah Indonesia melalui operasi sektor publik dan non-publik (swasta). Jika dirinci, pembiayaan untuk operasi sektor publik mencapai US$ 2,3 miliar dan operasi sektor swasta (privat sector) sebesar US$ 37,1 juta. ADB memprioritaskan pendanaan ke pemerintah Indonesia untuk climate finance (pembiayaan iklim), yakni mencapai 50% dari total pinjaman. (Investor)
Best Regards,
SAM Investment

Leave a Reply