Kilas Pasar
Indeks saham di Amerika Serikat bergerak menguat pada hari Rabu, (13/12). Dow, S&P 500, dan Nasdaq masing – masing terapresiasi sebesar 1.40%, 1.37%, dan 1.38%. Dari Eropa, indeks bergerak bervariasi. FTSE 100 terapresiasi sebesar 0.08% dan STOXX600 terdepresiasi sebesar -0.06%.
Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS diperdagangkan pada level Rp.15,446. Dari komoditas, perdagangan minyak Brent dan WTI bergerak menguat masing-masing sebesar 0.20% dan 0.73% diperdagangkan pada level US$ 74.81 dan US$ 68.97 per barel.
Indeks acuan Asia, KOSPI Korea Selatan bertumbuh sebesar 1.52%, NIKKEI Jepang terdepresiasi sebesar -0.52%. Perdagangan indeks futures Amerika Serikat bergerak menguat pada pagi hari ini dengan Dow, S&P, dan Nasdaq terapresiasi masing – masing sebesar 0.21%, 0.33%, dan 0.50%,
Isu Ekonomi dan Pasar
Pada Rabu (13/12/2023), The Fed memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan untuk ketiga kalinya berturut-turut dan membuka peluang beberapa pemangkasan di 2024 dan seterusnya. Dikutip dari CNBC internasional, dengan laju inflasi yang melandai dan perekonomian yang stabil, para pengambil kebijakan di Federal Open Market Committee (FOMC) memutuskan dengan suara bulat untuk mempertahankan suku bunga acuan dalam kisaran target antara 5,25-5,5%. Selain mempertahankan suku bunga, anggota komite memperkirakan setidaknya akan ada tiga kali pemangkasan suku bunga pada 2024, dengan asumsi setiap pemangkasan sebesar seperempat poin persentase. Angka tersebut kurang dari prediksi pasar sebanyak empat kali pemotongan, tapi lebih agresif dibandingkan dengan yang sebelumnya diindikasikan oleh para pejabat the Fed. (Investor)
Pemerintah melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak mengungkapkan indikator rasio pajak pada tahun politik 2024 di rentang 8,59% hingga 9,55% terhadap produk domestik bruto (PDB). Indikator yang dimuat dalam Laporan Tahunan DJP 2022 yang baru saja rilis pada pekan lalu, menyantumkan bahwa target tersebut naik dari target 2023 di rentang 8,59%-9,55%. Melihat lebih lanjut, target tersebut tercatat lebih rendah dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, dengan target rasio pajak pada 2024 yang dicanangkan sebesar 10,7%-12,3%. (Bisnis)
Bank Dunia (World Bank) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 sebesar 5%, kemudian melambat menjadi 4,9% pada 2024 dan 2025. Selanjutnya, ekonomi Indonesia pada 2026 diperkirakan kembali tumbuh pada level 5%. Menurut Bank Dunia, perkiraan pertumbuhan tersebut mencerminkan kondisi perdagangan yang lebih lemah. Risiko dari sisi eksternal dinilai akan lebih menantang karena perlambatan perdagangan ini, juga tekanan dari sisi pembiayaan global. Di satu sisi, Indonesia telah diuntungkan oleh surplus transaksi berjalan selama hampir 2 tahun, yang sebagian besar didorong oleh booming komoditas. Tapi, efek dari booming komoditas ini mulai menurun, terutama pada kuartal II/2023. (Bisnis)
Best Regards,
SAM Investment

Leave a Reply