Kilas Pasar
Indeks saham di Amerika Serikat selain Nasdaq bergerak menguat pada hari Kamis (30/11). Dow dan S&P 500 terapresiasi masing-masing sebesar 1.47% dan 0.38%, sedangkan Nasdaq terdepresiasi ?0.23%. Dari Eropa, indeks bergerak menguat. FTSE 100 dan STOXX600 meningkat masing?masing sebesar 0.41% dan 0.01%.
Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS diperdagangkan pada level Rp.15,525. Dari komoditas, minyak Brent dan WTI diperdagangkan pada level US$ 80.57 dan US$ 75.75 per barel.
Indeks acuan Asia, KOSPI Korea Selatan melemah sebesar -0.73%, NIKKEI Jepang naik tipis sebesar 0.05%. Perdagangan indeks futures Amerika Serikat bergerak bervariasi pada pagi hari ini dengan Dow Futures meningkat 0.03% sedangkan, S&P dan Nasdaq Futures terdepresiasi masing-masing sebesar -0.08%, dan -0.17%.
Isu Ekonomi dan Pasar
Setelah sempat dianulir pada pengujung tahun ini, otoritas fiskal kembali menargetkan ekstensifikasi barang kena cukai baru pada tahun depan. Sayangnya angka yang disasar masih jauh dari potensi. Ekstensifikasi barang kena cukai (BKC) itu tertuang di dalam Perpres No. 76/2023 tentang Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2024. Target yang ditetapkan adalah Rp1.84 triliun untuk cukai plastic dan Rp4.38 triliun untuk MBDK. Alhasil, total penerimaan hasil ekstensifikasi cukai senilai Rp6.22 triliun dalam APBN 2024. Faktanya, berdasarkan kajian Ditjen Bea dan Cukai Kementerian Keuangan yang diperoleh Bisnis, total penerimaan dan pungutan kedua BKC baru itu mencapai 13.52 triliun per tahun. Artinya angka sasaran yang ditetapkan oleh otoritas fiskal pada tahund epan tidak sampai 50% dari potensi, tepatnya hanya sebesar 46%. (Bisnis)
Bank Indonesia (BI) akan memperluas penggunaan konektivitas pembayaran antarnegara, khususnya yang terkait penggunaan pembayaran menggunakan kode Quick Response (QR) lintas negara. Baru-baru ini, BI melaksanakan nota kesapahaman (memorandum of understanding/MoU) dengan Uni Emirat Arab. Perluasan kerja sama QRIS antarnegara akan terus dilakukan dengan negara mitra lainnya, termasuk inisiasi perluasan kerja sama dengan Jepang, India, dan China, untuk mendorong pembayaran lintas negara yang lebih cepat, lebih murah, lebih transparan dan lebih inklusif, terutama bagi usaha mikro, kecil, dan menengah. Inisiatif ini diyakini akan mendukung aktivitas perekonomian, termasuk sektor periwisata, serta mendukung stabilitas makroekonomi. (Investor Daily)
Best Regards,
SAM Investment

Leave a Reply