Kilas Pasar
Indeks saham di Amerika Serikat bergerak menguat pada hari Jumat, (17/11). Dow, S&P 500, dan Nasdaq terapresiasi masing – masing sebesar 0.01%, 0.13%, dan 0.08%. Dari Eropa, indeks bergerak menguat. FTSE 100 dan STOXX600 terapresiasi masing – masing sebesar 1.26% dan 1.01%.
Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS diperdagangkan pada level Rp.15,416. Dari komoditas, perdagangan minyak Brent dan WTI bergerak menguat masing-masing sebesar 0.47% dan 0.47% diperdagangkan pada level US$ 81.00 dan US$ 76.40 per barel.
Indeks acuan Asia, KOSPI Korea Selatan bertumbuh sebesar 0.86%, NIKKEI Jepang meningkat sebesar 0.02%. Perdagangan indeks futures Amerika Serikat bergerak melemah pada pagi hari ini dengan Dow, S&P, dan Nasdaq menurun masing – masing sebesar -0.02%, -0.08%, dan -0.24%.
Isu Ekonomi dan Pasar
Harga minyak berjangka menguat di awal pekan ini dan memperpanjang kenaikan di tengah ekspektasi OPEC+ yang memperdalam pengurangan pasokan untuk menopang harga. Harga minyak telah turun hampir 20% sejak akhir September sementara selisih antar bulan untuk Brent dan WTI merosot ke contango minggu lalu. Harga saat ini lebih rendah dibandingkan harga pada bulan-bulan mendatang di pasar contango, yang menandakan pasokan mencukupi. Perkiraan dasar Goldman Sachs adalah bahwa pengurangan produksi kelompok yang ada akan tetap berlaku sepenuhnya pada tahun 2024, dan bahwa pemotongan sepihak sebesar 1 juta barel per hari oleh Arab Saudi akan diperpanjang hingga kuartal kedua tahun depan, dan hanya akan berbalik secara bertahap mulai bulan Juli. (Kontan)
Pada 2024, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) memproyeksikan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia bisa tumbuh di atas 5%, tepatnya 5,03%. Hal ini telah mempertimbangkan faktor global dan domestik. Chief Economist BSI Banjaran Surya Indrastomo menjelaskan bahwa di tingkat global, ekonomi dinilai masih akan melambat. Faktornya antara lain kebijakan moneter yang ketat dari bank sentral negara-negara maju seperti Amerika Serikat (AS). Seperti suku bunga acuan bank yang masih dijaga tinggi sejak 2023. Inflasi global semakin terkendali, tetapi masih ada risiko kenaikan harga komoditas yang didorong oleh ketegangan geopolitik Rusia-Ukraina atau Israel-Palestina. Selain itu, terdapat risiko dari perubahan iklim dan gangguan cuaca El Nino yang berpotensi menghambat produksi pangan hingga paruh awal 2024. (Investor)
Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) menyatakan untuk menjadi negara maju maka Indonesia harus mencapai rasio kewirausahaan di angka 12%. Upaya mengejar rasio kewirausahaan dilakukan sebagai salah satu langkah untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045. Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM (Sesmenkop UKM), Arif Rahman Hakim menjelaskan saat ini rasio kewirausahaan nasional baru mencapai 3,47%. Artinya butuh upaya keras dari pemerintah dan stakeholder terkait agar target minimal 12% di tahun 2045 bisa terpenuhi. Hal itu akan membuat pelonggaran suku bunga acuan diprediksi akan dilakukan pada semester kedua 2024. (Investor)
Best Regards,
SAM Investment

Leave a Reply