Kilas Pasar
Indeks saham di Amerika Serikat bergerak bervariasi pada hari Selasa, (17/10). Dow terapresiasi sebesar 0.04%, S&P 500 dan Nasdaq tedepresiasi masing – masing sebesar -0.01%, dan -0.25%. Dari Eropa, indeks bergerak bervariasi. FTSE 100 terapresiasi sebesar 0.58% dan STOXX600 terdepresiasi sebesar -0.10%.
Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS diperdagangkan pada level Rp.15,717. Dari komoditas, perdagangan minyak Brent dan WTI bergerak menguat masing-masing sebesar 2.46% dan 2.68% diperdagangkan pada level US$ 92.07 dan US$ 87.72 per barel.
Indeks acuan Asia, KOSPI Korea Selatan terdepresiasi sebesar -0.06%, NIKKEI Jepang menurun sebesar -0.35%. Perdagangan indeks futures Amerika Serikat bergerak melemah pada pagi hari ini dengan Dow, S&P, dan Nasdaq terdepresiasi masing – masing sebesar -0.06%, -0.11%, dan -0.10%.
Isu Ekonomi dan Pasar
Gagal bayar pinjaman kredit properti di Inggris kian memburuk. Survei lembaga riset Bayes Business School mencatat, sampai Juni 2023, tingkat gagal bayar keseluruhan utang real estat komersial di Inggris mencapai 4% dari total penyaluran kredit senilai 178 miliar Poundsterling, atau setara Rp 3.41 triliun. Jumlah gagal bayar tersebut naik dari 3% pada akhir tahun lalu. Melonjaknya gagal bayar ini dipicu tren kenaikan suku bunga bank sentral Inggris, Bank of England (BoE). Dalam dua tahun terakhir, BoE telah menaikan suku bunga hamper dari nol menjadi 5.25%. (Kontan)
Nilai ekspor Indonesia pada September 2023 kembali masuk ke jalur kontraksi, setelah dua bulan sebelumnya berturut-turut membukukan pertumbuhan positif. Bulan lalu, nilai ekspor yang mencapai US$ 20,76 miliar mengalami kontraksi cukup signifikan hingga 5,63% secara month to month (mtm) dan anjlok sedalam 16,17% secara year on year (yoy). Kontraksi ekspor terakhir terjadi pada Juni 2023, yakni 5,08% secara month to month dan 21,18% secara year on year. Dua bulan berikutnya, secara month to month ekspor kembali tumbuh positif yakni 1,36% pada Juli 2023 dan 5,47% pada Agustus 2023. Hanya saja, secara year on year, ekspor dua bulan itu tetap mengalami kontraksi masing-masing 18,03% dan 21,21%. Kontraksi ekspor pada September 2023 dipicu oleh penurunan nilai ekspor nonmigas. (Investor)
Bank Indonesia (BI) akan mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada Kamis (19/10/2023). Ekonom Bank Danamon Irman Faiz memperkirakan suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) akan tetap dijaga pada tingkat 5,75 persen bulan ini. Tekanan terhadap rupiah saat ini membuka ruang bagi BI untuk menaikkan suku bunga acuan. Hal ini juga menimbang kebijakan Federal Reserve (The Fed) dalam menentukan arah suku bunga acuannya yang semakin tak pasti, juga likuiditas global yang menurun. (Bisnis)
Best Regards,

Leave a Reply