SAM Ulasan Ekonomi dan Pasar Harian – 17 Oktober 2023

Kilas Pasar

Indeks saham di Amerika Serikat bergerak menguat pada hari Senin, (16/10). Dow, S&P 500, dan Nasdaq tedepresiasi masing – masing sebesar 0.93%, 1.06%, dan 1.20%. Dari Eropa, indeks bergerak menguat. FTSE 100 dan STOXX600 terapresiasi masing – masing sebesar 0.41% dan 0.23%.

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS diperdagangkan pada level Rp.15,701. Dari komoditas, perdagangan minyak Brent dan WTI bergerak melemah masing-masing sebesar -0.27% dan -0.41% diperdagangkan pada level US$ 89.41 dan US$ 84.91 per barel.

Indeks acuan Asia, KOSPI Korea Selatan meningkat sebesar 0.78%, NIKKEI Jepang terapresiasi sebesar 0.98%. Perdagangan indeks futures Amerika Serikat bergerak melemah pada pagi hari ini dengan Dow, S&P, dan Nasdaq terdepresiasi masing – masing sebesar -0.04%, -0.07%, dan -0.07%.

Isu Ekonomi dan Pasar

Pejabat bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed diperkirakan tidak akan menaikkan suku bunga dalam pertemuan 31 Oktober – 1 November 2023. Namun, mereka mungkin juga tidak mengatakan upaya untuk menaikkan suku bunga sudah selesai.  Ketua The Fed Jerome Powell dijadwalkan untuk berbicara pada Kamis (19/10/23) di Economic Club of New York dengan menandai komentar substantif terakhir sebelum pertemuan 31 Oktober – 1 November 2023.  Para analis memperkirakan tema utama yang dibicarakan oleh Powell adalah pandangannya mengenai kenaikan cepat imbal hasil obligasi baru-baru ini yang dapat membantu The Fed mencapai tujuan inflasinya. (Bisnis)

Nilai utang luar negeri (ULN) Indonesia pada akhir Agustus 2023 sebesar US$ 395,1 miliar, turun dibandingkan dengan posisi ULN akhir Juli 2023 yang mencapai US$ 397,1 miliar. Hal ini dipengaruhi oleh perpindahan penempatan dana investor nonresiden pada pasar Surat Berharga Negara (SBN) domestik seiring dengan volatilitas di pasar keuangan global yang tinggi. Demikian data ULN Bank Indonesia (BI) yang dipublikasikan pada Senin (16/10/2023). BI mencatat, dari kondisi tersebut nilai ULN Indonesia secara tahunan mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 0,8% secara year on year (yoy), lebih dalam dibandingkan dengan kontraksi pada bulan sebelumnya sebesar 0,7% (yoy). (Investor)

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan September 2023 mengalami surplus sebesar US$ 3,42 miliar. Surplus neraca perdagangan September naik 0,30% dibandingkan Agustus 2023 sebesar US$ 3,12 miliar. Namun, turun 1,54% dibandingkan September 2022. Nilai ekspor Indonesia September 2023 mencapai US$ 20,76 miliar atau turun 5,63% dibandingkan ekspor Agustus 2023. Dibanding September 2022, nilai ekspor turun cukup dalam sebesar 16,17%. Nilai impor Indonesia September 2023 mencapai US$ 17,34 miliar, turun 8,15% dibandingkan Agustus 2023 atau turun 12,45% dibandingkan September 2022. Surplus neraca perdagangan pada September 2023 lebih ditopang oleh komoditas non migas sebesar US$ 5,34 miliar. Adapun komoditas penyumbang defisit adalah minyak mentah dan hasil minyak. (Investor)

Best Regards,

SAM Investment

SAM-Ulasan-Ekonomi-dan-Pasar-Harian—17-Oktober-2023.pdf


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *