SAM Ulasan Ekonomi dan Pasar Harian – 16 Oktober 2023

Kilas Pasar

Indeks saham di Amerika Serikat bergerak bervariasi pada hari Jumat, (13/10). Dow terapresiasi sebesar 0.12%, S&P 500 dan Nasdaq tedepresiasi masing – masing sebesar -0.50% dan -1.23%. Dari Eropa, indeks bergerak melemah. FTSE 100 dan STOXX600 terdepresiasi masing – masing sebesar -0.59% dan -0.98%.

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS diperdagangkan pada level Rp.15,703. Dari komoditas, perdagangan minyak Brent dan WTI bergerak menguat masing-masing sebesar 0.08% dan 0.07% diperdagangkan pada level US$ 90.97 dan US$ 86.41 per barel.

Indeks acuan Asia, KOSPI Korea Selatan menurun sebesar -0.95%, NIKKEI Jepang terdepresiasi sebesar -1.71%. Perdagangan indeks futures Amerika Serikat bergerak menguat pada pagi hari ini dengan Dow, S&P, dan Nasdaq terapresiasi masing – masing sebesar 0.20%, 0.33%, dan 0.38%.

Isu Ekonomi dan Pasar

International Monetary Fund (IMF) dalam analisis terbaru memprediksi pertumbuhan ekonomi Asia dan Pasifik pada tahun ini sebesar 4.6% lebih tinggi dibandingkan dengan tahun lalu yang hanya 3.9%. Hal ini Sebagian besar disebabkan oleh pemulihan pascapembukaan kembali di China dan pertumbuhan yang lebih kuat dari perkiraan pada paruh pertama ini di Jepang dan India. Permintaan di negara – negara tersebut terdongkrak yang ditandai dengan berkurangnya simpanan masyarakat di perbankan sehingga berdampak pada menguatnya sektor jasa. (Kontan)

Ekonom memperkirakan neraca perdagangan Indonesia akan mencatat surplus yang lebih rendah pada September 2023 dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Berdasarkan data konsensus ekonom dari Bloomberg, neraca perdagangan diperkirakan surplus US$2,25 miliar, dengan estimasi tertinggi sebesar US$3,2 miliar dan estimasi terendah sebesar US$1,66 miliar. Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Mohammad Faisal menyampaikan bahwa surplus perdagangan pada September 2023 berpotensi turun menjadi hanya US$1,5 miliar. Pada Agustus 2023, surplus perdagangan tercatat mencapai US$3,12 miliar. Kenaikan tersebut ditopang oleh surplus dari sektor nonmigas sebesar US$4,46 miliar. (Bisnis)

Bank Indonesia (BI) mengatakan, hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) mengindikasikan kinerja kegiatan dunia usaha pada Kuartal III-2023 tetap kuat. Hal ini tercermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 15,65%. Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menambahkan, kinerja kegiatan usaha yang tetap kuat didukung oleh kinerja beberapa Lapangan Usaha (LU) yang meningkat. Sejalan dengan kinerja kegiatan dunia usaha yang kuat, Erwin menambahkan, kapasitas produksi terpakai pada Kuartal III-2023 tercatat sebesar 75,17%, meningkat dari 74,88% pada Kuartal sebelumnya. Sementara itu, penggunaan tenaga kerja tetap berada dalam fase ekspansi meski melambat dan kondisi keuangan dunia usaha secara umum juga tetap dalam kondisi baik, meski tidak setinggi Kuartal sebelumnya. (Investor)

Best Regards,

SAM Investment


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *