Kilas Pasar
Indeks saham di Amerika Serikat bergerak menguat pada hari Selasa, (10/10). Dow, S&P 500, dan Nasdaq terapresiasi masing – masing sebesar 0.40%, 0.52% dan 0.58%. Dari Eropa, indeks bergerak menguat. FTSE 100 dan STOXX600 terapresiasi masing – masing sebesar 1.82% dan 1.96%.
Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS diperdagangkan pada level Rp.15,721. Dari komoditas, perdagangan minyak Brent dan WTI bergerak melemah masing-masing sebesar 0.07% dan 0.09% diperdagangkan pada level US$ 87.78 dan US$ 86.02 per barel.
Indeks acuan Asia, KOSPI Korea Selatan meningkat sebesar 2.09%, NIKKEI Jepang terapresiasi sebesar 0.47%. Perdagangan indeks futures Amerika Serikat bergerak bervariasi pada pagi hari ini dengan Dow terdepresiasi sebesar -0.03%, S&P dan Nasdaq terapresiasi masing – masing sebesar 0.03% dan 0.15%.
Isu Ekonomi dan Pasar
Dana Moneter Internasional (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun 2024 di tengah masih tingginya inflasi di berbagai negara. Berdasarkan laporan World Economic Outlook (WEO) terbaru yang dirilis Selasa (10/10/2023), IMF memproyeksikan pertumbuhan global mencapai 2,9 persen untuk 2024, turun 0,1 persen dari laporan WEO pada Juli 2023. Proyeksi tersebut berada di bawah rata-rata 3,8 persen selama dua dekade sebelum pandemi. Adapun proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun 2023 tidak berubah di level 3 persen. Penurunan outlook ekonomi tersebut didasari oleh masih tingginya prospek inflasi tahun depan. (Bisnis)
Bank Indonesia (BI) menjelaskan, Kinerja penjualan eceran secara tahunan diperkirakan tetap kuat pada September 2023. Hal tersebut tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) September sebesar 200,2, atau tumbuh sebesar 1,0% (yoy). Secara bulanan, pertumbuhan penjualan eceran diperkirakan mengalami kontraksi sebesar 1,9% (mtm). Kinerja penjualan eceran pada mayoritas kelompok tercatat menurun, sementara Kelompok Barang Budaya dan Rekreasi tercatat membaik meski masih terkontraksi. Perkembangan ini didukung oleh Subkelompok Sandang dan Kelompok Bahan Bakar Kendaraan Bermotor yang tercatat meningkat, serta Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau yang tetap tumbuh positif. (Investor)
Dana Moneter Internasional (IMF) mempertahankan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk tahun ini dan tahun 2024, saat lembaga global tersebut memangkas outlook ekonomi global. Dalam laporan World Economic Outlook edisi Oktober 2023 yang dirilis Selasa, (10/10/2023), IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia di level 5 persen untuk tahun ini dan tahun 2024 mendatang. Proyeksi ini tidak berubah dibandingkan perkiraan dalam laporan WEO sebelumnya. Sementara itu, IMF memperkirakan inflasi Indonesia akan mencapai 3,6 persen year-on-year (yoy) pada akhir tahun ini dan terus melandai hingga 2,5 persen yoy pada akhir tahun 2024. Proyeksi pertumbuhan ekonomi RI dari IMF diambil berdasarkan asumsi kebijakan fiskal dan moneter RI. (Bisnis)
Best Regards,

Leave a Reply