SAM Ulasan Ekonomi dan Pasar Harian – 9 Oktober 2023

Kilas Pasar

Indeks saham di Amerika Serikat bergerak menguat pada hari Jumat, (6/10). Dow, S&P 500, dan Nasdaq terapresiasi masing – masing sebesar 0.87%, 1.18% dan 1.60%. Dari Eropa, indeks bergerak menguat. FTSE 100 dan STOXX600 terapresiasi masing – masing sebesar 0.58% dan 0.82%.

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS diperdagangkan pada level Rp.15,663. Dari komoditas, perdagangan minyak Brent dan WTI bergerak menguat masing-masing sebesar 4.57% dan 4.56% diperdagangkan pada level US$ 88.25 dan US$ 86.55 per barel.

Indeks acuan Asia, KOSPI Korea Selatan meningkat sebesar 0.21%, NIKKEI Jepang terdepresiasi sebesar -0.26%. Perdagangan indeks futures Amerika Serikat bergerak melemah pada pagi hari ini dengan Dow, S&P dan Nasdaq terdepresiasi masing – masing sebesar -0.64%, -0.77% dan -0.73%.

Isu Ekonomi dan Pasar

Pasar keuangan global yang sudah terguncang oleh kenaikan suku bunga, kini harus menghadapi ketidakpastian baru dari sisi geopolitik menyusul serangan Hamas terhadap Israel. Seperti diketahui, konflik antara Israel dan kelompok Hamas asal Palestina memunculkan kekhawatiran baru dari para investor. Mereka, mayoritas akan menyoroti harga minyak mentah sebagai salah satu tolok ukur dampak terhadap pasar keuangan global. Dampaknya terhadap pasar kemungkinan besar akan ditentukan oleh apakah konflik akan menyebar ke wilayah Timur Tengah lainnya. Beberapa pengamat dan analis pasar memperkirakan, konflik yang terjadi di Palestina dan Israel itu dapat mendorong perpindahan portofolio investasi para pelaku pasar ke aset-aset safe haven. (Bisnis)

Bank Indonesia (BI) menyatakan posisi cadangan devisa (cadev) Indonesia pada akhir September 2023 mencapai US$ 134,9 miliar. Angka ini turun dari posisi Agustus 2023 yang  sebesar US$ 137,1 miliar. Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan, penurunan posisi cadangan devisa ini dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah dan kebutuhan untuk stabilisasi nilai tukar rupiah sebagai langkah antisipasi dampak rambatan meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global. BI menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan. Ke depan, jelas dia, BI memandang cadangan devisa akan tetap memadai, didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga. (Investor)

Kepala Ekonom PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) Andry Asmoro melihat risiko berlanjutnya aliran modal keluar atau capital outflow saat fed fund rate (FFR) dikerek ke level yang sama dengan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate) di level 5,75 persen.  Meski demikian, kondisi tersebut bukan hanya diakibatkan oleh senadanya FFR dan BI 7-Days Reverse Repo Rate (BI-7DRR) atau BI rate, tetapi juga sentimen pasar menunggu kejelasan arah suku bunga milik The Fed tersebut. Pasalnya, pada pekan pertama Oktober 2023 saat rupiah menghadapi perlemahan, Bank Indonesia (BI) mencatat adanya aliran modal keluar senilai Rp2,92 triliun dari pasar keuangan domestik. (Bisnis)

Best Regards,

SAM Investment


SAM-Ulasan-Ekonomi-dan-Pasar-Harian—9-Oktober-2023.pdf


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *