Kilas Pasar
Indeks saham di Amerika Serikat bergerak melemah pada hari Kamis, (05/10). Dow, S&P 500, dan Nasdaq terdepresiasi masing – masing sebesar -0.03%, -0.13% dan -0.12%. Dari Eropa, indeks bergerak menguat. FTSE 100 dan STOXX600 terapresiasi masing – masing sebesar 0.53% dan 0.28%.
Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS diperdagangkan pada level Rp.15,631. Dari komoditas, perdagangan minyak Brent dan WTI bergerak menguat masing-masing sebesar 0.42% dan 0.47% diperdagangkan pada level US$ 84.41 dan US$ 82.70 per barel.
Indeks acuan Asia, KOSPI Korea Selatan meningkat sebesar 0.12%, NIKKEI Jepang terdepresiasi sebesar -0.09%. Perdagangan indeks futures Amerika Serikat bergerak melemah pada pagi hari ini dengan Dow, S&P dan Nasdaq terdepresiasi masing – masing sebesar -0.02%, -0.03% dan -0.01%.
Isu Ekonomi dan Pasar
Imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat atau Treasury kembali melemah menjelang rilis data nonfarm payroll pada akhir pekan. Pelemahan ini turut menekan dolar AS. Berdasarkan data Bloomberg, imbal hasil (yield) Treasury AS bertenor 10 tahun yang menjadi patokan global turun 1 basis poin ke level 4.72 persen pada Kamis (5/10/2023). Imbal hasil obligasi pemerintah negara-negara lain juga ikut terkoreksi. Yield obligasi pemerintah Jerman tenor 10 tahun turun ke 2,88 persen, sedangkan yield obligasi Jepang dengan tenor yang sama turun ke level 0,805 persen pada Kamis. Pelemahan imbal hasil obligasi AS sejalan dengan penantian investor terhadap data nonfarm payroll (NFP) yang dirilis hari Jumat (6/10). Investor mempertimbangkan pasar tenaga kerja AS yang masih ketat memberikan sinyal Federal Reserve akan menahan suku bunga tetap lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama. (Bisnis)
Posisi cadangan devisa Indonesia pada September 2023 diperkirakan kembali mengalami penurunan. Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan cadangan devisa pada September 2023 akan bergerak pada kisaran US$135,0 miliar hingga US$136,0 miliar. Penurunan cadangan devisa pada September 2023 akan dipengaruhi oleh outflow yang terjadi di pasar obligasi dan domestik pada periode tersebut. Tercatat, aliran modal keluar atau net outflow di pasar saham sebesar US$384 juta, sedangkan net outflow di pasar obligasi mencapai US$1,03 miliar Capital outflow pada periode tersebut pun cenderung disebabkan oleh sentimen the Fed yang menguat pasca rilis data AS dan hasil FOMC. (Bisnis)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) tengah mempersiapkan diri untuk menjadi anggota baru forum ekonomi lintasnegara, Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD) dengan target proses aksesi tak lebih dari 4 tahun. Hal ini diungkapkan oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita baru-baru ini melakukan pertemuan dengan Sekretaris Jenderal Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi OECD Mathias Cormann. Pertemuan tersebut merupakan salah satu agenda dalam kunjungan kerja di Paris dan Jepang pada 2-6 Oktober 2023. (Bisnis)
Best Regards,
SAM Investment

Leave a Reply