Kilas Pasar
Indeks saham di Amerika Serikat bergerak menguat pada hari Rabu, (04/10). Dow,
S&P 500, dan Nasdaq terapresiasi masing – masing sebesar 0.39%, 0.81% dan
1.35%. Dari Eropa, indeks bergerak melemah. FTSE 100 dan STOXX600 terdepresiasi
masing – masing sebesar -0.77% dan -0.14%.
Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS diperdagangkan pada level Rp.15,576. Dari
komoditas, perdagangan minyak Brent dan WTI bergerak melemah masing-masing
sebesar 0.57% dan 0.50% diperdagangkan pada level US$ 86.28 dan US$ 84.63 per
barel.
Indeks acuan Asia, KOSPI Korea Selatan meningkat sebesar 0.58%, NIKKEI Jepang
terapresiasi sebesar 0.86%. Perdagangan indeks futures Amerika Serikat bergerak
melemah pada pagi hari ini dengan Dow, S&P dan Nasdaq terdepresiasi masing
– masing sebesar -0.02%, -0.02% dan -0.01%.
Isu Ekonomi dan Pasar
Para pejabat The Federal Reserve (The Fed) menyampaikan perlunya memperketat
kebijakan moneter hingga beberapa waktu ke depan guna mengembalikan inflasi ke
target 2%. Tetapi, kekompakan para pejabat atas pernyataan itu menutupi
perdebatan tentang peluang kenaikan suku bunga di tahun ini. Bowman
menjelaskan, meskipun sudah mencapai kemajuan cukup besar, tingkat inflasi
masih terlalu tinggi. Oleh karenanya, ia berpendapat lebih tepat bagi bank
sentral AS untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut dan mempertahankannya di
level tertentu selama beberapa waktu. Sebagai informasi, inflasi – yang menjadi
alat ukur indeks harga konsumen (IHK) – di AS sudah turun dari sekitar 9% pada
tahun lalu menjadi sekitar 3,7%, menurut catatan terbaru. Perlambatan itu
setidaknya sebagian karena penaikan FFR sebesar 5,25 poin persentase selama 18
bulan terakhir. (Investor)
Inflasi Indonesia bulan September 2023 tetap terkendali pada rentang sasaran
3%±1 yaitu pada level 2,28% secara year on year (yoy). Sementara komponen inti
mengalami inflasi sebesar 0,12% month to month (mtm) atau 2,00% (yoy) atau
merupakan salah satu yang terendah di dunia. Berdasarkan catatan Trading
Economics, realisasi inflasi inti Indonesia tersebut berada di peringkat 7 dari
83 negara. Secara tahunan, inflasi inti masih terjaga stabil dalam rentang
target yaitu 3%±1 yang mengindikasikan daya beli masyarakat masih baik.
Realisasi inflasi tersebut juga merupakan yang terendah sejak Februari 2022.
(Investor)
Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan telah mengumpulkan penerimaan
dari pemungutan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Perdagangan Melalui Sistem
Elektronik (PMSE) sebesar Rp 15,15 triliun hingga 30 September 2023. Nilai itu
didapatkan dari 146 perusahaan yang menjalankan pemungutan PPN PMSE. Sampai
dengan 30 September 2023, pemerintah telah menunjuk 161 pelaku usaha PMSE
menjadi pemungut PPN. Jumlah tersebut termasuk tiga pemungut PPN PMSE yang
ditunjuk pada bulan September 2023 yaitu DeepL SE, Squarespace Ireland Ltd.,
dan Trendstream Ltd. (Investor)
Best Regards,
SAM Investment

Leave a Reply