SAM Ulasan Ekonomi dan Pasar Harian – 4 Oktober 2023

Kilas Pasar

Indeks saham di Amerika Serikat bergerak melemah pada hari Selasa, (03/10). Dow, S&P 500, dan Nasdaq terdepresiasi masing – masing sebesar -1.29%, -1.37% dan -1.87%. Dari Eropa, indeks bergerak melemah. FTSE 100 dan STOXX600 terdepresiasi masing – masing sebesar -0.54% dan -1.10%.

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS diperdagangkan pada level Rp.15,622. Dari komoditas, perdagangan minyak Brent dan WTI bergerak melemah masing-masing sebesar -0.15% dan -0.07% diperdagangkan pada level US$ 90.78 dan US$ 89.17 per barel.

Indeks acuan Asia, KOSPI Korea Selatan menurun sebesar -2.27%, NIKKEI Jepang terdepresiasi sebesar -1.91%. Perdagangan indeks futures Amerika Serikat bergerak melemah pada pagi hari ini dengan Dow, S&P dan Nasdaq terdepresiasi masing – masing sebesar -0.28%, -0.32% dan -0.29%.

Isu Ekonomi dan Pasar

Data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang kuat mendukung pandangan Federal Reserve (Fed) mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama, membuat rupiah makin tertekan. Semalam, data indeks Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur AS dari The Institute for Supply Management (ISM) pada September 2023 menunjukkan pemulihan naik ke angka indeks 49,0 dari sebelumnya 47,7. Sejumlah data ekonomi AS yang kuat selama beberapa pekan terakhir telah memperkuat ekspektasi Fed bakal mempertahankan kenaikan suku bunga untuk jangka waktu yang lebih lama. Beberapa pembuat kebijakan memperingatkan risiko pengetatan lebih lanjut jika inflasi tidak terus melambat seperti yang diperkirakan. (Investor)

Pemerintah terus memperkuat sinergitas melalui Kementerian/Lembaga, bersama asosiasi, pemerintah daerah, pelaku industri, dan Bank Pembangunan Daerah (BPD). Hal itu dilakukan dengan menjalankan inisiatif dan kebijakan digital untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi nasional di kisaran 6-7%. Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan dengan adanya penguatan teknologi digital akan menjadi salah satu upaya untuk mengejar target pertumbuhan ekonomi di kisaran 6-7%. Bila pemerintah sudah mencapai pertumbuhan ekonomi pada kisaran tersebut maka dapat menjaga momentum Indonesia Maju. (investor)

Kampanye dan belanja Pemilu diprediksi bakal mendongkrak sektor konsumsi pada Kuartal IV 2023 di Indonesia. Head of Research DBS Group Research Maynard Arif mengemukakan dana kampanye dan belanja pemilu dinilai akan memberikan domino effect ke sektor konsumsi dan mendorong pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV/2023 di Indonesia. Hal tersebut, menurut Maynard merupakan salah satu dampak positif dari proses Pemilu 2024 yang akan digelar pada bulan Februari 2024 nanti. Para investor asing juga sudah bersiap untuk menanamkan modalnya di Pemilu 2024 nanti. Namun, sayangnya modal yang mau dibawa ke Indonesia itu masih ditahan, mengingat belum ada paslon capres-cawapres yang memiliki visi dan misi kuat di sektor ekonomi. (Bisnis)

Best Regards,

SAM Investment

SAM-Ulasan-Ekonomi-dan-Pasar-Harian—4-Oktober-2023.pdf


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *