SAM Ulasan Ekonomi dan Pasar Harian – 25 September 2023

Kilas Pasar

Indeks saham di Amerika Serikat bergerak melemah pada hari Jumat, (22/9). Dow, S&P 500, dan Nasdaq terdepresiasi masing – masing sebesar -0.31%, -0.23%, dan -0.09%. Dari Eropa, indeks bergerak bervariasi. FTSE 100 terapresiasi sebesar 0.07% dan STOXX600 terdepresiasi sebesar -0.31%.

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS diperdagangkan pada level Rp.15,385. Dari komoditas, perdagangan minyak Brent dan WTI bergerak menguat masing-masing sebesar 0.17% dan 0.17% diperdagangkan pada level US$ 92.11 dan US$ 90.17 per barel.

Indeks acuan Asia, KOSPI Korea Selatan menurun sebesar -0.80%, NIKKEI Jepang terapresiasi sebesar 0.69%. Perdagangan indeks futures Amerika Serikat bergerak meningkat pada pagi hari ini dengan Dow, S&P dan Nasdaq terapresiasi masing – masing sebesar 0.18%, 0.22% dan 0.31%.

Isu Ekonomi dan Pasar

Pemerintah Rusia memberlakukan larangan tanpa batas atas ekspor solar dan bensin ke sebagian besar negara. Tindakan ini jelas berisiko mengganggu pasokan bahan bakar menjelang musim dingin dan mengancam memperburuk kekurangan bahan bakar global. Perdana Menteri (PM) Rusia Mikhail Mishustin menandatangani keputusan pemerintah pada Kamis (21/9), menyampaikan tentang pemberlakuan pembatasan ?sementara? terhadap ekspor solar untuk menstabilkan harga bahan bakar di pasar domestik. Larangan tersebut akan segera berlaku untuk semua negara, selain empat negara bekas Soviet, tanpa mencantumkan tanggal berakhir. Negara-negara yang dikecualikan dari larangan tersebut adalah Belarus, Kazakhstan, Armenia, dan Kyrgyzstan, yang semuanya merupakan anggota Uni Ekonomi Eurasia yang dipimpin Kremlin. (Investor)

The Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) merevisi ke atas outlook pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 4,9 persen pada 2023. Proyeksi tersebut naik 0,2 persen dari proyeksi sebelumnya pada Juni 2023 sebesar 4,7 persen.  Dalam OECD Economic Outlook, Interim Report September 2023, lembaga tersebut memandang pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) di negara-negara berkembang utama Asia, yaitu Indonesia akan stabil di 5 persen. Kinerja tersebut diproyeksi naik, di tengah perlambatan ekonomi China dan ketatnya suku bunga di negara-negara maju.  Secara global, pertumbuhan PDB global diproyeksikan tetap di bawah rata-rata pada 2023 dan 2024, masing-masing sebesar 3 persen dan 2,7 persen. (Bisnis)

Bank Indonesia (BI) menilai, perlambatan ekonomi China dapat berpengaruh terhadap geliat perekonomian global, tak terkecuali Indonesia. Apalagi Negeri Tirai Bambu itu merupakan mitra utama ekspor Indonesia. Perlambatan ekonomi China disebabkan oleh pelemahan permintaan domestik karena keyakinan konsumen, utang rumah tangga, dan permasalahan sektor properti, di tengah penurunan ekspor akibat perlambatan ekonomi global. Dari kajian yang dilakukan BI tercatat, permasalahan di properti ini lebih terkait dengan kondisi properti dari perusahaan-perusahaan besar di sektor properti. Sebab saat sebelum pandemi Covid perusahaan-perusahaan besar di sektor properti melakukan ekspansi.(Investor)

Best Regards,

SAM Investment

SAM-Ulasan-Ekonomi-dan-Pasar-Harian—25-September-2023.pdf


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *