Kilas Pasar
Indeks saham di Amerika Serikat bergerak melemah pada hari Selasa, (12/9). Dow, S&P 500, dan Nasdaq terdepresiasi masing – masing sebesar -0.05%, -0.57%, dan -1.04%. Dari Eropa, indeks bergerak bervariasi. FTSE 100 terapresiasi sebesar 0.41% dan STOXX600 terapresiasi sebesar -0.18%.
Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS diperdagangkan pada level Rp.15,351. Dari komoditas, perdagangan minyak Brent dan WTI bergerak menguat masing-masing sebesar 0.12% dan 0.25% diperdagangkan pada level US$ 92.17 dan US$ 89.03 per barel.
Indeks acuan Asia, KOSPI Korea Selatan terdepresiasi sebesar -0.04%, NIKKEI Jepang menurun sebesar -0.34%. Perdagangan indeks futures Amerika Serikat bergerak melemah pada pagi hari ini dengan Dow, S&P dan Nasdaq terdepresiasi masing – masing sebesar -0.06%, -0.07% dan -0.04%.
Isu Ekonomi dan Pasar
Sejumlah kepala ekonom bank-bank terbesar Amerika memperkirakan Federal Reserve atau The Fed telah selesai menaikkan suku bunganya dan mungkin menurunkan sekitar satu poin persentase pada 2024. Menurut perkiraan terbaru Komite Penasihat Ekonomi Asosiasi Bankir Amerika, walaupun Amerika Serikat (AS) mungkin akan menghindari resesi, pertumbuhan ekonomi terlihat akan melambat secara signifikan dalam beberapa kuartal mendatang. Hal ini dapat meningkatkan pengangguran dan sekaligus mengurangi inflasi The Fed diperkirakan akan menjaga suku bunga tetap stabil dalam pertemuan minggu depan. Pengangguran diproyeksikan naik menjadi 4,4 persen pada akhir 2024. Perkiraan tersebut naik dari 3,8 persen pada Agustus 2023. Inflasi juga diperkirakan akan turun menjadi 2,2 persen secara tahunan, dari yang sebelumnya sebesar 3,2 persen pada Juli 2023. (Bisnis)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, program bantuan pangan beras (BPB) tahap kedua penting dilakukan demi menjaga inflasi tahun ini di level 3%. BPB tahap kedua merupakan salah satu instrumen yang digunakan pemerintah untuk mengintervensi harga beras di pasaran yang kini melambung tinggi. Menurut catatan Badan Pusat Statistik (BPS), rerata nasional harga semua jenis beras pada awal Agustus 2023 masih Rp 12.346 per kilogram (kg) dan akhir bulan menjadi Rp 12.632 per kg, namun pada pekan pertama September telah menembus Rp 12.994 per kg. Kenaikan harga beras di dalam negeri karena harga beras hampir di semua negera di dunia juga terkerek oleh naiknya harga pangan global. Seperti halnya bahan bakar minyak (BBM). (Investor)
Neraca perdagangan Agustus 2023 diperkirakan kembali mencetak surplus bahkan lebih tinggi dari surplus bahkan lebih tinggi dari surplus pada bulan sebelumnya. Kepala Ekonom Bank Syariah Indonesia (BSI) Banjaran Surya Indrastomo menghitung, keuntungan neraca perdagangan barang pada bulan Agustus akan sebesar US$ 1.64 miliar. Kalkulasi ini lebih tinggi dibandingkan surplus neraca perdagangan pada bulan Juli 2023 yang mencapai US$ 1.31 miliar. Banjaran menyebutkan, kenaikan surplus neraca perdagangan Indonesia tidak lepas dari peristiwa yang mendorong kinerja ekspor. (Kontan)
Best Regards,

Leave a Reply