Kilas Pasar
Indeks saham di Amerika Serikat bergerak menguat pada hari Senin, (18/9). Dow, S&P 500, dan Nasdaq terapresiasi masing – masing sebesar 0.02%, 0.07%, dan 0.01%. Dari Eropa, indeks bergerak melemah. FTSE 100 dan STOXX600 terdepresiasi masing – masing sebesar -0.76% dan -1.13%.
Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS diperdagangkan pada level Rp.15,372. Dari komoditas, perdagangan minyak Brent dan WTI bergerak menguat masing-masing sebesar 0.28% dan 0.60% diperdagangkan pada level US$ 94.69 dan US$ 91.12 per barel.
Indeks acuan Asia, KOSPI Korea Selatan menurun sebesar -0.17%, NIKKEI Jepang terdepresiasi sebesar -1.14%. Perdagangan indeks futures Amerika Serikat bergerak melemah pada pagi hari ini dengan Dow, S&P dan Nasdaq terdepresiasi masing – masing sebesar -0.01%, -0.01% dan -0.03%.
Isu Ekonomi dan Pasar
Bank-bank sentral utama dunia saat ini dipandang sudah mencapai atau berada di batas puncak suku bunga acuan yang hendak mereka naikkan. Bahkan Bank Sentral Eropa (ECB) pekan lalu mengisyaratkan jika suku bunga mungkin sudah sampai batasnya. ECB pekan lalu menaikkan suku bunga acuan ke angka tertinggi 4%. Di samping itu, prospek inflasi jangka pendek masih suram dan akan memukul kelompok rumah tangga dengan keras. Berdasarkan proyeksi makroekonomi staf ECB untuk kawasan euro, saat ini mereka melihat rata-rata inflasi untuk 2023 mencapai 5,6% atau lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya 5,4%, dan 3,2% di tahun depan, juga lebih tinggi dibandingkan prrediksi sebelumnya 3%. (Investor)
Bank Indonesia (BI) menyebut, Posisi Investasi Internasional (PII) Indonesia pada kuartal II-2023 mencatat kewajiban neto yang menurun. Pada akhir kuartal II-2023, PII Indonesia mencatat kewajiban neto US$ 253,3 miliar, menurun dibandingkan dengan kewajiban neto pada akhir kuartal I-2023 sebesar US$ 254,0 miliar. Penurunan tersebut berasal dari penurunan posisi Kewajiban Finansial Luar Negeri (KFLN) yang lebih besar dibandingkan dengan penurunan posisi Aset Finansial Luar Negeri (AFLN). Erwin menjelaskan, posisi KFLN Indonesia menurun seiring dengan penurunan utang luar negeri di tengah surplus investasi langsung yang berlanjut. Posisi KFLN Indonesia pada akhir kuartal II-2023 turun 0,6% (quarter to quarter/qtq) menjadi US$ 716,0 miliar dari US$ 720,1 pada akhir kuartal I-2023. (Investor)
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso menyatakan, keinginan Indonesia untuk masuk dalam aksesi atau keanggotaan OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development) mendapat dukungan awal secara bulat. Dari semua anggota OECD yang saat ini mencapai 38 negara, tak ada satu negara pun yang menolak. Dari pengalaman negara-negara lain sebelumnya, proses untuk menjadi anggota OECD rata-rata membutuhkan waktu 5-8 tahun. Negara terakhir yang diterima adalah Cilie dan membutuhkan tujuh tahun. (Investor)
Best Regards,

Leave a Reply