SAM Ulasan Ekonomi dan Pasar Harian – 15 September 2023

Kilas Pasar

Indeks saham di Amerika Serikat bergerak menguat pada hari Kamis, (14/9). Dow, S&P 500, dan Nasdaq terapresiasi masing – masing sebesar 0.96%, 0.84%, dan 0.81%. Dari Eropa, indeks bergerak menguat. FTSE 100 dan STOXX600 bertumbuh masing – masing sebesar 1.95% dan 1.52%.

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS diperdagangkan pada level Rp.15,374. Dari komoditas, perdagangan minyak Brent dan WTI bergerak menguat masing-masing sebesar 0.65% dan 0.78% diperdagangkan pada level US$ 94.31 dan US$ 90.86 per barel.

Indeks acuan Asia, KOSPI Korea Selatan bertumbuh sebesar 0.87%, NIKKEI Jepang meningkat sebesar 1.10%. Perdagangan indeks futures Amerika Serikat bergerak menguat pada pagi hari ini dengan Dow, S&P dan Nasdaq bertumbuh masing – masing sebesar 0.18%, 0.16% dan 0.17%.

Isu Ekonomi dan Pasar

Bank sentral China (People’s Bank of China/PBoC) memangkas jumlah rasio cadangan perbankan (RRR) untuk kedua kalinya di tahun ini. Langkah itu dilakukan membantu bank-bank untuk mendukung pengeluaran pemerintah untuk menstimulasi ekonomi yang melambat. PBoC menurunkan rasio cadangan perbankan sebesar 25 basis poin menjadi 7,4 persen. Penurunan tersebut berlaku mulai Jumat (15/9/2023). Pemerintah daerah di China telah bergegas untuk menerbitkan kuota obligasi “khusus” yang digunakan terutama untuk membiayai proyek-proyek infrastruktur sebelum tenggat waktu yang jatuh pada September 2023. (Bisnis)

Pemerintah perlu mewaspadai tren peningkatan inflasi nasional ke depan. Belum selesai persoalan pangan, kini laju inflasi dibayangi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Kondisi tersebut berisiko mengerek inflasi yang berasal dari barang – barang impor alias imported inflation. Nilai tukar rupiah masih bergerak di atas Rp 15.000 per dolar AS. Bahkan, bila menilik data sejak awal pekan hingga kemarin (14/9). Nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau melemah 0.23%. Menurut Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede, sektor – sektor yang terdampak dari adanya pelemahan rupiah, yaitu sektor yang mengandalkan bahan baku impor seperti gandum, gula, kedelai, farmasi, elektronik, serta tekstil. (Kontan)

Neraca perdagangan Indonesia diperkirakan membukukan surplus yang lebih tinggi pada Agustus 2023 dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan neraca dagang Agustus 2023 akan mencatatkan surplus sebesar US$1,5 miliar. Kinerja ekspor dan impor pada periode tersebut diperkirakan terkontraksi masing-masing sebesar 21,83 persen dan 8,45 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Secara bulanan, ekspor Agustus 2023 diperkirakan masih meningkat, yang didorong oleh kenaikan harga komoditas ekspor, seperti batu bara sebesar 8,52 persen (month-to-month/mtm), meski harga CPO turun 2,01 persen mtm. (Bisnis)

Best Regards,

SAM Investment

SAM-Ulasan-Ekonomi-dan-Pasar-Harian—15-September-2023.pdf


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *