SAM Ulasan Ekonomi dan Pasar Harian – 11 September 2023

Kilas Pasar

Indeks saham di Amerika Serikat bergerak menguat pada hari Jumat, (9/9). Dow, S&P 500, dan Nasdaq terapresiasi masing – masing sebesar 0.22%, 0.14%, dan 0.09%. Dari Eropa, indeks bergerak menguat. FTSE 100 dan STOXX600 masing – masing terapresiasi masing – masing sebesar 0.49% dan 0.22%.

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS diperdagangkan pada level Rp.15,355. Dari komoditas, perdagangan minyak Brent dan WTI bergerak melemah masing-masing sebesar -0.34% dan -0.62% diperdagangkan pada level US$ 90.35 dan US$ 86.97 per barel.

Indeks acuan Asia, KOSPI Korea Selatan terdepresiasi sebesar 0.25%, NIKKEI Jepang menurun sebesar -0.12%. Perdagangan indeks futures Amerika Serikat bergerak menguat pada pagi hari ini dengan Dow, S&P dan Nasdaq terapresiasi masing – masing sebesar 0.01%, 0.05% dan 0.13%.

Isu Ekonomi dan Pasar

Tekanan deflasi di China mulai mereda. Harga konsumen sudah kembali ke wilayah positif pada Agustus dan penurunan harga di tingkat pabrik telah melambat. Kendati begitu, analis melihat masih diperlukan banyak dukungan kebijakan untuk menopang permintaan konsumen di negara dengan ekonomi terbesar di dunia ini. Apalagi, pemulihan pasar tenaga kerja melambat dan ekspektasi pendapatan rumah tangga tindak menentu. Berdasarkan data Biro Statistik Nasional, indeks harga konsumen (CPI) China di Agustus naik 0.1% secara tahunan, walau lebih lambat dari rata – rata proyeksi analis yang disurvei Reuters yakni 0.2% INflasi inti, tidak termasuk harga makanan dan bahan bakar, tercatat 0.8%. (Kontan)

Pemerintah dan Badan Anggaran, (Banggar) DPR RI sepakat mengerek suntikan modal melalui penyertaan modal negara (PMN) ke sejumlah badan usaha milik negara (BUMN) di tahun depan. Bahkan, angka tambahan anggaran PMN untuk perusahaan pelat merah cukup fantastis. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan besar suntikan modal untuk BUMN pada 2024 mencapai Rp 30.7 triliun. Anggaran tersebut meningkat Rp 12.1 triliun dibanding usulan awal dalam Nota Keuangan dan Rancanngan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024. (Kontan)

Aktivitas belanja dan bepergian masyarakat Indonesia mulai meningkat seiring kebijakan pemerintah mencabut pembatasan sosial. Faktor penentu lainnya adalah pergerakan inflasi yang mampu diredam. Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro menyampaikan, kebijakan pemerintah mencabut pembatasan sosial dan status pandemi direspons masyarakat secara positif. Sektor-sektor ekonomi yang berkaitan dengan mobilitas masyarakat tumbuh positif di kuartal II-2023. Imbasnya, kata dia, kontribusi sektor konsumsi untuk pertumbuhan ekonomi pun mulai menunjukkan pergerakan yang baik. Mobilitas masyarakat yang kian meningkat, pada gilirannya mengerek sejumlah sektor ekonomi untuk lebih cepat dalam pemulihan akibat dampak pandemi Covid-19, termasuk sektor pariwisata. (Investor)

Best Regards,

SAM Investment

SAM-Ulasan-Ekonomi-dan-Pasar-Harian—11-September-2023.pdf


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *