SAM Ulasan Ekonomi dan Pasar Harian – 4 September 2023

Kilas Pasar

Indeks saham di Amerika Serikat bergerak menguat pada hari Jumat, (1/9). Dow, S&P 500, dan Nasdaq terapresiasi masing – masing sebesar 0.33%, 0.18%, dan 0.11%. Dari Eropa, indeks bergerak melemah. FTSE 100 dan STOXX600 terdepresiasi masing – masing sebesar 1.72% dan 0.97%.

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS diperdagangkan pada level Rp.15,245. Dari komoditas, perdagangan minyak Brent dan WTI bergerak menguat masing-masing sebesar 0.07% dan 0.18% diperdagangkan pada level US$ 88.59 dan US$ 85.68 per barel.

Indeks acuan Asia, KOSPI Korea Selatan terapresiasi sebesar 0.01%, NIKKEI Jepang meningkat sebesar 0.28%. Perdagangan indeks futures Amerika Serikat bergerak bervariasi pada pagi hari ini dengan Dow dan S&P terdepresiasi masing – masing sebesar -0.04% dan -0.04%, Nasdaq terapresiasi sebesar 0.03%.

Isu Ekonomi dan Pasar

Pasar tenaga kerja Amerika Serikat (AS) kian mengkhawatirkan. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan tingkat pengangguran di Agustus mencapai 3.8% lebih tinggi dari juli yang sebesar 3.5%. Memang angka penyerapan tenaga kerja swasta di luar sektor pertanian alias non-farm payroll mencapai 187.000. Ini lebih baik dari realisasi di Juli yang sebesar 157.000, juga lebih tinggi dari proyeksi sebesar 169.000. Departemen Tenaga Kerja juga mencatat, 736.000 orang mencari pekerjaan di Agustus lalu. Alhasil, rasio partisipasi di pasar tenaga kerja di AS mencapai level tertinggi dalam 3.5 tahun terakhir. Kekhawatiran perlambatan ekonomi diduga membuat orang kembali mencari pekerjaan. (Kontan)

Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan bahwa pada Agustus 2023 terjadi inflasi tahunan (year on year/yoy) sebesar 3,27%. Angka ini meningkat dari posisi inflasi tahunan pada Juli 2023 yang sebesar 3,08%, namun lebih rendah dibandingkan inflasi tahunan pada Agustus 2022 yang sebesar 4,69%. Bila dilihat dari sisi kelompok pengeluaran, kelompok transportasi menjadi penyumbang terbesar inflasi tahunan pada Agustus 2023. Kelompok ini pada Agustus 2023 mengalami inflasi tahunan sebesar 9,65% atau terjadi kenaikan indeks dari 109,88 pada Agustus 2022 menjadi 120,48 pada Agustus 2023. Kelompok transportasi memberikan andil inflasi 1,18% terhadap inflasi umum. (Investor)

Hilirasi mineral tambang yang tengah pemerintah gadang – gadang, belum berdampak signinfikan terhadap penerimaan negara. Ketidakpastian yang masih meliputi kondisi perekonomian global, justru menekan penerimaan dari sisi ekspor. Dampak kebijakan hilirisasi terhadap penerimaan, pertama, tercermin dari bea keluar. Kementerian Keuangan (kemenkeu) mencatat, penerimaan bea keluar mencapai Rp 39,8 triliun, masih tumbuh 15.2% year on year (yoy). Namun di tahun ini, penerimaan bea keluar diperkirakan terkontraksi 50.3% disbanding tahun lalu, menjadi Rp 19.8 triliiun. Kontraksi pun masih akan berlanjut ke tahun depan, dengan perkiraan penurunan sebesar 11.5% menjadi Cuma Rp 17.5 triliun. (Kontan)

Best Regards,

SAM Investment



SAM-Ulasan-Ekonomi-dan-Pasar-Harian—4-September-2023.pdf


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *