SAM Ulasan Ekonomi dan Pasar Harian – 21 Agustus 2023

Kilas Pasar

Indeks saham di Amerika Serikat bergerak bervariasi pada hari Jumat (18/8). Dow terapresiasi sebesar 0.07%, S&P 500 dan Nasdaq terdepresiasi masing – masing sebesar -0.01% dan -0.20%. Dari Eropa, indeks bergerak melemah. FTSE 100 dan STOXX600 terdepresiasi masing – masing sebesar -0.65% dan -0.61%.

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS diperdagangkan pada level Rp.15,285. Dari komoditas, perdagangan minyak Brent dan WTI bergerak menguat masing-masing sebesar 0.71% dan 0.77% diperdagangkan pada level US$ 85.42 dan US$ 81.28 per barel.

Indeks acuan Asia, KOSPI Korea Selatan terapresiasi sebesar 0.64%, NIKKEI Jepang menguat sebesar 0.22%. Perdagangan indeks futures Amerika Serikat bergerak menguat pada pagi hari ini dengan Dow, S&P, dan Nasdaq terapresiasi masing – masing sebesar 0.01%, 0.04%, dan 0.11%.

Isu Ekonomi dan Pasar

Indeks MSCI melacak saham emiten global dengan paparan tinggi terhadap ekonomi China menunjukkan penurunan, dengan level 3/126.25 pada penutupan perdagangan Jumat (18/8) atau merosot sekitar 10.17% dibandingkan dengan akhir Juli 2023 lalu. Perlambatan ini mengakibatkan pelaku pasar modal global cemas, disebabkan adanya kekhawatiran dampak ke perusahaan-perusahaan yang memiliki paparan besar pada China. Strategist Bank of America Corp memperkirakan bahwa indeks saham Amerika Serikat akan turun sekitar 4% akibat perlambatan ini. (Kontan)

Alokasi pembayaran beban utang pemerintah meningkat 12,7% menjadi Rp 479,3 triliun pada tahun 2024 mendatang dibanding tahun ini yang berkisar di angka Rp 437,4 triliun. Meskipun begitu, Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengatakan beban bunga utang pemerintah akan turun seiring dengan kenaikan peringkat dan rating Indonesia oleh Lembaga Pemeringkat Rating & Investment (R&I). Pada bulan Juli 2023, R&I tidak hanya mempertahankan peringkat kredit pada posisi BBB+ namun juga meningkatkan outlook dari stabil menjadi positif. Penilaian positif Indonesia tersebut diharapkan diikuti dengan kenaikan rating dalam setahun ke depan sehingga membuat beban utang pemerintah pada 2025 akan turun, tambahnya. (Kontan)

Bank Indonesia (BI) mencatat modal asing keluar (capital outflow) dari pasar keuangan domestik pada periode 14 sampai 16 Agustus 2023 sebesar Rp 6.79 triliun akibat gejolak perekonomian global yang terjadi terutama dampak dari perekonomian Amerika Serikat. Berdasarkan data transaksi 14-16 Agustus 2023, non residen di pasar keuangan domestik jual neto sebesar Rp6,79 triliun terdiri atas jual neto Rp3,65 triliun di pasar SBN dan jual neto Rp3,14 triliun di pasar saham. Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI Edi Susianto mengatakan keluarnya modal asing masih dalam nilai yang terbatas sehingga diperkirakan belum berdampak besar terhadap perekonomian domestik. Tidak hanya itu, ia menilai bahwa investor asing masih confidence untuk berinvestasi di Surat Belanja Negara (SBN).  (Investor)

Best Regards,

SAM Investment

SAM-Ulasan-Ekonomi-dan-Pasar-Harian—21-Agustus-2023.pdf


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *