Kilas Pasar
Indeks saham di Amerika Serikat bergerak melemah pada hari Kamis (3/8). Dow, S&P 500, dan Nasdaq terdepresiasi masing – masing sebesar -0.19%, -0.25%, dan -0.10%. Dari Eropa, indeks bergerak melemah. FTSE 100 dan STOXX600 terdepresiasi masing – masing sebesar -0.43% dan -0.63%.
Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS diperdagangkan pada level Rp.15,147. Dari komoditas, perdagangan minyak Brent dan WTI bergerak menguat masing-masing sebesar 0.34% dan 0.53% diperdagangkan pada level US$ 85.54 dan US$ 82.00 per barel.
Indeks acuan Asia, KOSPI Korea Selatan terdepresiasi sebesar -0.04%, NIKKEI Jepang bertumbuh sebesar 0.05%. Perdagangan indeks futures Amerika Serikat bergerak menguat pada pagi hari ini dengan Dow, S&P, dan Nasdaq terapresiasi masing – masing sebesar 0.16%, 0.28%, dan 0.40%.
Isu Ekonomi dan Pasar
Ketegangan geopolitik dipandang oleh para pelaku bisnis sebagai ancaman terbesar bagi perekonomian global. Hal tersebut didasarkan oleh hasil survei kuartalan terbaru yang dirilis Oxford Economics pada Kamis (03/08/2023) yang mencakup 127 pelaku bisnis. Berdasarkan survei, walaupun para pelaku bisnis terus melihat tingginya angka inflasi sebagai risiko jangka pendek yang signifikan, mereka percaya diri bahwa inflasi akan mereda. Ketegangan geopolitik antara Amerika serikat dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) serta invasi Rusia atas Ukraina masih menjadi kekhawatiran bagi 60% responden yang disurvei. Selain faktor geopolitik, sekitar 30% responden juga masih melihat pengetatan pasokan kredit atau krisis keuangan besar-besaran sebagai risiko-risiko utama dalam waktu dekat. (Investor)
Laju inflasi tahun politik 2024 diperkirakan berada pada rentang target 1.5-3.5%. Meskipun demikian, pemerintah harus tetap waspada karena secara historis dari data Bank Indonesia, laju inflasi cenderung meningkat di tahun berikutnya seperti setelah pemilu 2004 menjadi 6.4% yoy dan setelah pemilu 2005 menjadi 17.11% yoy, walaupun pada tahun 2015 turun menjadi 3.35% dari 8.36% yoy dan tahun 2020 turun menjadi 1.68% dari 2.72% yoy. Secara umum, pemilu berpotensi akan mengungkit ekonomi Indonesia karena masing-masing kandidat menggelontorkan dana dengan nominal besar untuk kampanye.
(Kontan)
Dilansir dari data OJK, jumlah IPO Indonesia mencapai 55 atau senilai Rp 48 tiriliun, right issue Rp 37 triliun, EBUS Rp 7.9 triliun, dan PUB EBUS senilai Rp 69 triliun. Indeks harga saham gabungan juga naik 4.05% ke level 6.931,36 pada Juli 2023 dengan mencetalk capital inflow saham sebesar Rp 2.72 triliun. Penguatan IHSG ini ditopang oleh sektor energi dan sektor basic material. Di pasar surat bergarga, trens masih positif dengan adanya capital inflow investor asing yang tercatat sebesar Rp 8.3 triliun mtd pada Juli 2023. Di sisi lain, OJK resmi merilis peraturan bursa karbon yang tertuang pada POJK 14 Tahun 2023. Peraturan ini mengatur persyaratan, perizinan, dan tata cara penyelenggaraan perdagangan karbon melalui bursa karbon di Indonesia. (Investor)
Best Regards,

Leave a Reply