Kilas Pasar
Indeks saham di Amerika Serikat bergerak bervariasi pada hari Senin (31/7). Dow terapresiasi sebesar 0.20%, S&P 500 dan Nasdaq terdepresiasi masing – masing sebesar -0.27% dan -0.43%. Dari Eropa, indeks bergerak melemah. FTSE 100 dan STOXX600 terdepresiasi masing – masing sebesar -0.43% dan -0.89%.
Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS diperdagangkan pada level Rp.15,157. Dari komoditas, perdagangan minyak Brent dan WTI bergerak menguat masing-masing sebesar 1.06% dan 1.11% diperdagangkan pada level US$ 85.86 dan US$ 82.30 per barel.
Indeks acuan Asia, KOSPI Korea Selatan terdepresiasi sebesar -0.92%, NIKKEI Jepang menurun sebesar -1.46%. Perdagangan indeks futures Amerika Serikat bergerak melemah pada pagi hari ini dengan Dow, S&P, dan Nasdaq terdepresiasi masing – masing sebesar -0.14%, -0.25%, dan -0.30%.
Isu Ekonomi dan Pasar
Beban utang serta kemunduran fiskal yang diperkirakan akan terjadi tiga tahun kedepan membuat Fitch Rating menurunkan peringkat surat utang utang jangka panjang Amerika Serikat (AS) dari ‘AAA’ menjadi ‘AA+’ pada Selasa (1/8/2023). Langkah ini diambil Fitch setelah pertarungan politik besar mengenai pinjaman negara dan kebuntuan berulang kali mengenai kenaikan batas utang. Meskipun kebuntuan legislatif terakhir telah diselesaikan oleh pemerintah AS dan parlemen, hal tersebut tetap menjadi masalah yang berpotensi menjadi perhatian di masa depan. Fitch telah memperingatkan pada 24 Mei 2023 bahwa ada risiko penurunan peringkat. Meski turun, lembaga pemeringkat tersebut masih menyematkan outlook stabil terhadap surat utang AS. (Bisnis)
Laju inflasi pada Juli 2023 menyentuh angka 3.08% yoy, menurun dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 3.52%. Hal ini menggambarkan bahwa laju inflasi ini menuju titik tengah target Bank Indonesia sebesar 2?4%. Meskipun begitu, penurunan inflasi ini bukan langsung menggambarkan bahwa daya beli masyarakat ikut lunglai. Secara umum, laju inflasi mayoritas dipengaruhi oleh sektor transportasi dengan bensin dan beras sebagai komoditas utama. Ekonom Senior Bank Mandiri Faisal Rachman menilai bahwa faktor yang mendasari permintaan tetap kuat dan mobilitas publik yang baik adalah penurunan harga pangan dan membaiknya mobilitas masyarakat. (Kontan)
Indeks industri manufaktur Indonesia meningkat pada Juli 2023, berada di posisi 53.3 dibandingkan bulan sebelumnya menyentuh level 52.5. Walaupun begitu, perlambatan ekonomi masih menjadi tantangan dalam upaya peningkatan industri manufaktur. Plt. Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Ferry Irawan mengatakan bahwa Pemerintah akan terus mendorong ekosistem yang baik melalui kemudahan perizinan, kebijakan fiskal, dan peningkatan produktivitas SDM serta berupaya menjaga kinerja ekspor, termasuk diversifikasi ke pasar non tradisional yang memiliki market size yang besar. (Kontan)
Best Regards,
SAM Investment

Leave a Reply