Kilas Pasar
Indeks saham di Amerika Serikat bergerak menguat pada hari Senin (31/7). Dow, S&P 500, dan Nasdaq terapresiasi masing – masing sebesar 0.28%, 0.15%, dan 0.21%. Dari Eropa, indeks bergerak menguat. FTSE 100 dan STOXX600 terapresiasi masing – masing sebesar 0.07% dan 0.12%.
Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS diperdagangkan pada level Rp.15,091. Dari komoditas, perdagangan minyak Brent dan WTI bergerak melemah masing-masing sebesar -0.21% dan -0.16% diperdagangkan pada level US$ 85.26 dan US$ 81.68 per barel.
Indeks acuan Asia, KOSPI Korea Selatan terapresiasi sebesar 1.18%, NIKKEI Jepang bertumbuh sebesar 0.49%. Perdagangan indeks futures Amerika Serikat bergerak menguat pada pagi hari ini dengan Dow, S&P, dan Nasdaq terapresiasi masing – masing sebesar 0.04%, 0.11%, dan 0.14%.
Isu Ekonomi dan Pasar
Zona Euro terancam menghadapi pendaratan ekonomi yang kurang bagi dengan masih tingginya tingkat inflasi dan optimisme pelaku usaha yang mulai pudar. Indikator kepercayaan pada kawasan Eropa berada pada zona merah sehingga kalangan analis pesimis akan prospek ekonomi pada kuartal selanjutnya, meskipun pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2023 naik 0.3% dibandingkan dengan kuartal sebelumnya dengan inflasi 5.3% yoy. Tidak hanya itu, realisasi PDB diekspektasikan hanya naik sebesar 0.2% dan inflasi yang bisa melampaui IHK utama. Data ini menjelaskan bahwa European Central Bank (ECP) berpeluang kecil dalam melaksanakan relaksasi kebijakan suku bunga acuan. (Bisnis)
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, inflasi Juni 2023 tercatat sebesar 0.14% (mtm) sehingga inflasi secara tahunan menjadi 3,52% (yoy) lebih rendah dari inflasi bulan sebelumnya yang tercatat sebesar sekisar 4.00% (yoy). Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman mengatakan inflasi Indonesia memiliki ptensi untuk turun hingga akhir 2023. Ia juga memperkirakan inflasi tahunan akan terus menurun dalam kisaran 2-4% pada paruh kedua 2023. Optimisme tersebut didasarkan pada kondisi terkenalinya harga pangan dari penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada tahun lalu. Tidak hanya itu, koordinasi antara pusat dan daerah juga menjadi kunci dari resiliensi Indonesia terhadap inflasi. (Investor)
Kementerian Keuangan menerbitkan aturan kewajiban menyimpan devisa hasil ekspor (DHE) sumber daya alam (SDA) di dalam sistem keuangan Indonesia. Ini adalah aturan turunan dari Peraturan Pemerintah Nomor 36/2023. Aturan turunan tersebut akan mengatur 1.545 pos tarif barang ekspor yang masuk dan menjadi objek DHE. Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan 20 komoditas utama komoditas ekspor yang masuk DGE adalah batubara, ferro nikel, tembaga, minyak dimurnikan, gas cair, minyak mentah, karet alam, gas alam, minyak kelapa , timah hingga produk baja tahan karat. (Kontan)
Best Regards,

Leave a Reply