SAM Ulasan Ekonomi dan Pasar Harian – 13 Juli 2023

Kilas Pasar

Indeks saham di Amerika Serikat bergerak menguat pada hari Rabu (12/7). Dow, S&P 500, dan Nasdaq terapresiasi masing – masing sebesar 0.25%, 0.74%, dan 1.15%. Dari Eropa, indeks bergerak meningkat. FTSE 100 dan STOXX600 bertumbuh masing – masing sebesar 1.83% dan 1.51%.

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS diperdagangkan pada level Rp.15,137. Dari komoditas, perdagangan minyak Brent dan WTI bergerak meningkat masing-masing sebesar 0.24% dan 0.20% diperdagangkan pada level US$ 80.31 dan US$ 75.90 per barel.

Indeks acuan Asia, KOSPI Korea Selatan terapresiasi sebesar 0.73%, NIKKEI Jepang bertumbuh sebesar 1.11%. Perdagangan indeks futures Amerika Serikat bergerak menguat pada pagi hari ini dengan Dow, S&P, dan Nasdaq terapresiasi masing – masing sebesar 0.10%, 0.13%, dan 0.23%.

Isu Ekonomi dan Pasar

Inflasi Amerika Serikat (AS) Juni 2023 melaju paling lambat dalam lebih dari 2 tahun terakhir, mengindikasikan kebijakan Bank Sentral AS The Federal Reserve (The Fed) mampu mengatasi tekanan harga. Dilansir Bloomberg pada Rabu (12/7/2023), berdasarkan data dari Biro Statistik Tenaga Kerja AS indeks harga konsumen (IHK) naik 3 persen pada bulan lalu secara tahunan (year on year/y-o-y). Jika dibandingkan dengan Mei 2023, inflasi pada Juni 2023 naik 0.2 persen. IHK yang tidak memasukkan harga pangan dan energi naik 0,2 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Sementara, jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu, atau disebut pengukuran inti naik 4,8 persen. Angka ini menyentuh level terendah sejak 2021, tetapi tetap berada di atas target The Fed yang sebesar 2 persen. (Bisnis)

Masyarakat masih diliputi oleh kewaspadaan pada tekanan inflasi di perekonomian. Kewaspadaan tersebut tercermin pada Survei Penjualan Eceran Bank Indonesia (BI) yang mengindikasikan tekanan inflasi akan meningkat pada November 2023. Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) November 2023 tercatat sebesar 123,0, lebih tinggi jika dibandingkan dengan periode sebelumnya sebesar 121,6. Josua Pardede selaku kepala ekonom Bank Permata mengatakan bahwa hal tersebut wajar mengingat tren akhir tahun yang mendorong permintaan serta potensi naiknya harga pangan imbas dari El Nino. Meskipun begitu, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menyatakan bahwa tekanan harga akan tetap terjaga oleh ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi barang. (Bisnis)

Menurunnya penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) membuat realisasi pembiayaan utang hingga semester I mencapai Rp 166,5 triliun turun 15,4% jika dibandingkan dengan periode yang sama secara year-on-year (YoY). Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Menurutnya, menurunnya penerbitan SBN ditopang oleh defisit tahun ini yang lebih rendah dari perkiraan dan keseimbangan primer. Adapun Dia memerinci, hingga periode tersebut realisasi penerbitan SBN mencapai Rp 157,9 trilun, atau mengalami penurunan sebesar 13,6% yoy. Realisasi ini juga telah mencapai 56,49% dari outlook penerbitan SBN yang sebesar Rp 362,9 triliun. (Kontan)

Best Regards,

SAM Investment

SAM-Ulasan-Ekonomi-dan-Pasar-Harian—13-Juli-2023.pdf


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *