Kilas Pasar
Indeks saham di Amerika Serikat bergerak melemah pada hari Senin (5/6). Dow, S&P 500 dan Nasdaq terdepresiasi masing – masing sebesar -0.59%, -0.20%, dan -0.09%. Dari Eropa, indeks bergerak melemah. FTSE 100 dan STOXX600 menurun masing?masing sebesar -0.10% dan -0.48%.
Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS diperdagangkan pada level Rp.14,834. Dari komoditas, perdagangan minyak Brent dan WTI bergerak terdepresiasi masing-masing sebesar -0.43% dan -0.51% diperdagangkan pada level US$ 76.38 dan US$ 71.78 per barel.
Indeks acuan Asia, KOSPI Korea Selatan terapresiasi sebesar 0.54%, NIKKEI Jepang menurun sebesar -0.01%. Perdagangan indeks futures Amerika Serikat bergerak menguat pada pagi hari ini dengan Dow, S&P dan Nasdaq terapresiasi masing-masing sebesar 0.01%, 0.04%, dan 0.04%.
Isu Ekonomi dan Pasar
Arab Saudi akan melakukan pemangkasan produksi minyak mentah sebanyak 1 juta barel per hari di bulan Juli mendatang. Hal ini membuat produksi minyak Arab Saudi turun ke level terendah selama beberapa tahun setelah harga minyak mentah yang terus melemah. Dikutip dari Bloomberg, langkah Arab Saudi dilakukan karena dua sekutu OPEC+, yakni Rusia yang tidak berkomitmen untuk memangkas produksi lebih dalam, dan Uni Emirat Arab, yang mendapat tambahan kuota produksi. Rencana Arab Saudi ini pun berhasil mengerek harga minyak mentah di perdagangan sesi Asia. Menteri Energi Arab Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman menyampaikan akan melakukan apa pun yang diperlukan untuk membawa stabilitas harga ke pasar. Pasalnya harga minyak tertekan oleh prospek ekonomi yang lebih lemah, terutama di China. Ini menyebabkan Arab Saudi harus mengambil keputusan untuk memangkas produksi. Sementara itu, kelompok dari 23 negara lainnya tidak menawarkan tindakan tambahan untuk menopang pasar saat ini, tetapi berjanji untuk mempertahankan pemangkasan yang ada hingga akhir 2024. (Kontan)
Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan bahwa inflasi Mei 2023 sebesar 0,09% merupakan yang terendah sejak Januari 2023. Angka tersebut juga menunjukkan tren penurunan inflasi pasca Lebaran 2023. ?Penurunan tingkat inflasi Mei 2023 utamanya disumbang oleh penurunan harga secara umum pada kelompok transportasi serta kelompok pakaian dan alas kaki,? ucap Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini dalam konferensi pers di Kantor BPS pada Senin (5/6/2023). BPS mencatat inflasi secara bulanan atau month to month pada Mei 2023 sebesar 0,09%. Inflasi secara tahunan year on year (y-on-y) sebesar 4% dan tingkat inflasi year to date (y-to-d) Mei 2023 sebesar 1,10%. Selama Lebaran tahun 2023 jatuh pada 22 April 2023, laju inflasi turun pada Mei 2023. Komoditas utama penyumbang deflasi pada Mei 2023 yaitu tarif angkutan udara (-0,06), cabai merah (-0,04), tarif angkutan antar kota (-0,02), dan cabai rawit (-0,02). Lebih lanjut, Pudji menjelaskan, pada tingkat nasional laju inflasi mei 2023 yang sebesar 0,09% utamanya tertahan oleh komoditas tarif angkutan udara yang mengalami deflasi 5,26% atau memberikan andil 0,06%. (Bisnis)
Best Regards,
SAM Investment

Leave a Reply