Kilas Pasar
Indeks saham di Amerika Serikat bergerak menguat pada hari Rabu (18/5). Dow, S&P 500, dan Nasdaq terapresiasi masing – masing sebesar 0.34%, 0.94%, dan 1.51%. Dari Eropa, indeks FTSE 100 dan STOXX600 meningkat masing – masing sebesar 0.25% dan 0.39%. Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS diperdagangkan pada level Rp.14,909. Dari komoditas, perdagangan minyak Brent dan WTI terdepresiasi masing-masing sebesar -0.21% dan -0.15% diperdagangkan pada level US$ 75.81 dan US$ 71.75 per barel. Indeks acuan Asia, KOSPI Korea Selatan bertumbuh sebesar 0.56%, NIKKEI Jepang terapresiasi sebesar 0.86%. Perdagangan indeks futures Amerika Serikat bergerak menguat pada pagi hari ini dengan Dow Jones, S&P dan Nasdaq terapresiasi masing-masing sebesar 0.01%, 0.11%, dan 0.23%.
Isu Ekonomi dan Pasar
Ekonomi Jepang tumbuh pada laju tahunan sebesar 1,6% pada kuartal pertama hingga Maret 2023. Menurut data yang dirilis Rabu (17/5), permintaan swasta pulih kembali setelah pembatasan terkait Covid-19 dilonggarkan. Produk domestik bruto (PDB) riil, yang mengukur jumlah nilai produk dan jasa suatu negara, tumbuh 0,4% pada kuartal Januari-Maret 2023 di ekonomi terbesar ketiga dunia, kata Kantor Kabinet pemerintah. Itu adalah laju pertumbuhan PDB terkuat sejak April-Juni 2022 menandai pertumbuhan 1,1%. Itu juga lebih baik dari perkiraan konsensus pasar sebesar 0,2%. Laju tahunan menunjukkan pertumbuhan apa yang akan terjadi jika apa yang ditandai selama kuartal tersebut berlanjut selama satu tahun. Kontributor pertumbuhan terbesar adalah permintaan swasta melonjak 3,1% tahunan, dengan belanja konsumen dan investasi swasta menunjukkan pemulihan yang sehat. Pembukaan perbatasan baru-baru ini untuk turis dan perjalanan masuk lainnya juga telah membantu meningkatkan konsumsi. Permintaan publik tumbuh 1,8% per tahun. (Investor)
Bank Indonesia (BI) mencatat posisi utang luar negeri Indonesia pada akhir kuartal I-2023 tercatat sebesar US$ 402,8 miliar. Angka tersebut menunjukan kondisi utang luar negeri Indonesia tetap terkendali pada kuartal I-2023 tetap terkendali. Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan utang luar negeri Indonesia pada kuartal I-2023 secara tahunan mengalami kontraksi sebesar 1,9% (yoy). Melanjutkan kontraksi pada kuartal sebelumnya sebesar 4,1% (yoy). Kontraksi pertumbuhan ini bersumber dari utang luar negeri sektor publik (pemerintah dan Bank Sentral) dan swasta. Utang luar negeri pemerintah melanjutkan tren kontraksi pertumbuhan. Posisi utang luar negeri pemerintah pada kuartal I-2023 tercatat sebesar US$ 194 miliar, atau secara tahunan mengalami kontraksi sebesar 1,1% (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan kontraksi pada kuartal sebelumnya sebesar 6,8% (yoy). Perkembangan utang luar negeri tersebut dipengaruhi oleh penempatan investasi portofolio di pasar Surat Berharga Negara (SBN) domestik seiring dengan sentimen positif pelaku pasar global yang tetap terjaga. (Investor)
Best Regards,

Leave a Reply