Kilas Pasar
Indeks saham di Amerika Serikat bergerak melemah pada hari Selasa (16/5). Dow, S&P 500, dan Nasdaq terdepresiasi masing – masing sebesar -1.01%, -0.64%, dan -0.18%. Dari Eropa, indeks FTSE 100 dan STOXX600 menurun masing – masing sebesar -0.34% dan -0.42%. Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS diperdagangkan pada level Rp.14,858. Dari komoditas, perdagangan minyak Brent dan WTI terdepresiasi masing-masing sebesar -0.05% dan -0.04% diperdagangkan pada level US$ 74.87 dan US$ 70.83 per barel. Indeks acuan Asia, KOSPI Korea Selatan bertumbuh sebesar 0.69%, NIKKEI Jepang terapresiasi sebesar 0.56%. Perdagangan indeks futures Amerika Serikat bergerak menguat pada pagi hari ini dengan Dow Jones, S&P dan Nasdaq terapresiasi masing-masing sebesar 0.19%, 0.22%, dan 0.23%.
Isu Ekonomi dan Pasar
Pembelian obligasi pemerintah (US Treasury) oleh investor asing mencapai level tertinggi dalam lebih dua tahun terakhir pada Maret 2023, seiring dengan langkah investor mencari aset safe-haven di tengah tekanan sektor perbankan saat itu. Mengutip Reuters pada Selasa (16/5/2023) Departemen Keuangan AS melaporkan kepemilikan US Treasury naik menjadi US$7,573 triliun atau sekitar Rp111 kuadriliun, naik US$230 miliar dari US$7,343 triliun pada bulan sebelumnya. Analis suku bunga Senior TD Securities Gennadiy Goldberg mengatakan akumulasi bulanan US Treasury pada bulan Maret adalah yang sebesar sejak Juni 2021. “Bulan itu [Maret] sangat signifikan karena saat itu ada volatilitas sektor perbankan. Hal yang paling menarik adalah banyaknya pembelian Treasuries,” kata Goldberg. Goldberg menambahkan, investor pada saat itu mengambil risiko karena tekanan perbankan. Mayoritas investor asing berasal dari China, Jepang, Inggris. (Bisnis)
Pemerintah mematok pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai kisaran 5,3-5,7 persen pada 2024, meningkat dari proyeksi tahun ini 5,3 persen. Proyeksi pertumbuhan tersebut juga lebih tinggi dari proyeksi sejumlah lembaga internasional pada kisaran 4,9 hingga 5,1 persen, melambat dari perkiraan pertumbuhan ekonomi tahun ini. Pertumbuhan ekonomi yang berpotensi melambat pada 2024 lantaran masih tingginya ketidakpastian global, juga kembali normalnya harga komoditas. Kepala Pusat Ekonomi Makro dan Keuangan Institute for Development of Economics and Finance (Indef) M Rizal Taufikurahman menyampaikan bahwa proyeksi pertumbuhan ekonomi oleh pemerintah dipatok terlalu tinggi, mengingat masih ada sejumlah tantangan yang membayangi perekonomian pada 2024. Di sisi domestik, perekonomian Indonesia pada tahun depan akan dipengaruhi oleh tahun politik, yang mana pelaku usaha biasanya cenderung wait & see. ?Target pertumbuhan ekonomi 2024 di angka 5,3-5,7 persen adalah target yang overestimate. Apalagi kondisi ekonomi akan sangat dipengaruhi oleh tahun politik, yang biasanya investasi akan banyak hold dulu menunggu kepastian kebijakan oleh presiden terpilih,? katanya kepada Bisnis, Selasa (16/5/2023). (Investor)
Best Regards,

Leave a Reply