SAM Ulasan Ekonomi dan Pasar Harian – 15 Mei 2023

Kilas Pasar

Indeks saham di Amerika Serikat bergerak bervariasi pada hari Jumat (12/5). Dow, S&P 500, dan Nasdaq terdepresiasi masing – masing sebesar -0.03%, -0,16%, dan -0.35%. Dari Eropa, indeks FTSE 100 dan STOXX600 menguat masing – masing sebesar 0.31% dan 0.40%. Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS diperdagangkan pada level Rp.14,810. Dari komoditas, perdagangan minyak Brent dan WTI bergerak melemah masing-masing sebesar -0.49% dan -0.44% diperdagangkan pada level US$ 73.81 dan US$ 69.73 per barel. Indeks acuan Asia, NIKKEI Jepang terapresiasi sebesar 0.44%. Perdagangan indeks futures Amerika Serikat bergerak menguat pada pagi hari ini dengan Dow Jones, S&P dan Nasdaq terdepresiasi masingmasing sebesar -0.07%, -0.08%, dan -0.12%.

Isu Ekonomi dan Pasar

Bank Sentral Inggris atau Bank of England (BOE) kembali menaikan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 4,5 persen. Sebagaimana diketahui, kenaikan ini merupakan kenaikan ke-12 kali berturutturut semenjak Desember 2021 dengan suku bunga sebesar 0,25 persen, berdasarkan data dari Bank Sentral Inggris. Gubernur bank sentral Inggris Andrew Bailey mengatakan bahwa bank akan tetap berada di dalam jalur, lantaran berusaha untuk mengekang inflasi tertinggi dari setiap ekonomi utama. “Kami harus tetap berada di jalur untuk memastikan inflasi turun kembali ke target 2 persen,” Jelasnya, mengutip dari pemberitaan Reuters, Jumat (12/5/2023). Bank sentral Inggris kini tidak kembali memprediksi resesi setelah membuat peningkatan terbesar pada proyeksi pertumbuhannya, melainkan mengharapkan inflasi turun lebih lambat dari yang diharapkan. Sebagaimana diketahui, inflasi Inggris pada bulan Maret 2023 masih tetap di atas 10 persen. Kenaikan inflasi sebagian besar didorong kenaikan harga pangan yang tak terduga dan terjadi terus-menerus. (Bisnis)

Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan data terkait kinerja ekspor impor untuk periode April 2023, di mana bersamaan dengan momentum Ramadan dan Idulfitri. Sebelumnya, pada Maret 2023 nilai ekspor Indonesia mencapai US$23,50 miliar, naik 9,89 persen dibanding ekspor Februari 2023. Bila dibandingkan secara tahunan atau dengan Maret 2022 nilai ekspor turun sebesar 11,33 persen. Kinerja ekspor tersebut diikuti dengan nilai impor yang mencapai US$20,59 miliar, naik 29,33 persen dibandingkan Februari 2023 atau turun 6,26 persen dibandingkan Maret 2022. Dengan demikian, neraca perdagangan pada Maret 2023 mengalami surplus US$2,91 miliar terutama berasal dari sektor nonmigas US$4,58 miliar, namun tereduksi oleh defisit sektor migas senilai US$1,67 miliar. Adapun, ekonom kompak memproyeksikan kinerja surplus neraca dagang akan berlanjut namun akan menipis. Direktur Eksekutif Segara Institute Piter Abdullah meyakini reli surplus dalam 35 bulan terakhir akan berlanjut dan kecil kemungkinan terjadi defisit. (Bisnis)

Best Regards,

SAM Investment

SAM-Ulasan-Ekonomi-dan-Pasar-Harian—15-Mei-2023.pdf


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *