SAM Ulasan Ekonomi dan Pasar Harian – 12 April 2023

Kilas Pasar

Indeks saham di Amerika Serikat bergerak bervariasi pada hari Selasa (11/4). Dow tumbuh sebesar 0.29% sedangkan S&P 500 dan Nasdaq terdepresiasi masing-masing sebesar -0.01% dan -0.43%. Dari Eropa, indeks FTSE 100 tumbuh sebesar 0.57%, STOXX600 terapresiasi sebesar 0.62%.

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS diperdagangkan pada level Rp. 14,883. Dari komoditas, perdagangan minyak Brent dan WTI menguat masing-masing sebesar 0.11% dan 0.01% diperdagangkan pada level US$ 85.65 dan US$ 81.54 per barel.

Indeks acuan Asia, KOSPI Korea Selatan melemah sebesar -0.24%, NIKKEI Jepang terapresiasi sebesar 0.49%. Perdagangan indeks futures Amerika Serikat menguat pada pagi hari ini dengan Dow Jones, S&P dan Nasdaq terapresiasi masing-masing sebesar 0.06%, 0.02% dan 0.01%.

Isu Ekonomi dan Pasar

Persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini terpantau meningkat pada bulan Maret 2023. Bank Indonesia (BI) mencatat, Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) Saat Ini Maret 2023 sebesar 113,1 atau naik dibandingkan 112,4 pada Februari 2023. Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengungkapkan, penguatan IKE Saat Ini didorong oleh meningkatnya seluruh komponen pembentuknya. “Kenaikan tertinggi pada Indeks Penghasilan Saat Ini yang meningkat 1,9 poin menjadi 120,4 pada Maret 2023,” terang Erwin dalam laporan Survei Konsumen, Selasa (11/4). Erwin pun memerinci. Pada Maret 2023, kenaikan optimisme responden terhadap penghasilan saat ini terutama terjadi pada responden dengan tingkat pengeluaran Rp 1 juta hingga Rp 2 juta sebulan. (Kontan)

Bank Dunia menyatakan kesiapannya mengambil peran dalam membangun kembali Ukraina setelah kehancuran akibat invasi Rusia. Namun, upaya ini perlu dukungan dari banyak pihak, termasuk dari negara-negara Eropa Barat. Dilansir dari Bloomberg pada Rabu (12/4/2023), Presiden Bank Dunia David Malpass mengatakan dalam pertemuan musim semi Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia bahwa lembaganya telah memainkan peran besar dalam membangun kembali industri baja Eropa setelah Perang Dunia II dan dapat memainkan peran yang sama di Ukraina. “Namun, jumlah [dana yang dibutuhkan] cukup besar,” katanya seperti dikutip Bloomberg. Mengacu pada estimasi terbaru, Malpass mengatakan bahwa pemulihan ekonomi Ukraina membutuhkan dana hingga US$411 miliar, atau 2,6 kali lipat dari produk domestik bruto (PDB) negara tersebut pada 2022. Angka tersebut meningkat tajam dari perkiraan US$349 miliar yang dirilis pada bulan September 2022 lalu. Adapun komitmen Bank Dunia pada tahun 2022 mencapai US$75 miliar, naik 50 persen dari rata-rata. (Bisnis)

Best Regards,

SAM Investment

SAM-Ulasan-Ekonomi-dan-Pasar-Harian—12-April-2023.pdf


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *