Kilas Pasar
Indeks saham di Amerika Serikat bergerak bervariasi pada hari Senin (3/4). Dow dan S&P 500 menguat masing-masing sebesar 0.98% dan 0.37% sedangkan Nasdaq terdepresiasi sebesar -0.27%. Dari Eropa, indeks FTSE 100 tumbuh sebesar 0.54%, STOXX600 terdepresiasi sebesar -0.03%.
Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS diperdagangkan pada level Rp. 14,950. Dari komoditas, perdagangan minyak Brent dan WTI menguat masing-masing sebesar 0.44% dan 0.47% diperdagangkan pada level US$ 85.30 dan US$ 80.80 per barel.
Indeks acuan Asia, KOSPI Korea Selatan tumbuh sebesar 0.34%, NIKKEI Jepang terapresiasi sebesar 0.24%. Perdagangan indeks futures Amerika Serikat melemah pada pagi hari ini dengan Dow Jones, S&P dan Nasdaq terdepresiasi masing-masing sebesar -0.01%, -0.08% dan -0.23%.
Isu Ekonomi dan Pasar
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada Maret sebesar 0,18% secara bulanan, naik dari Februari 2023 yang sebesar 0,16%. Sementara itu, jika dilihat secara tahunan, laju inflasi Maret tercatat sebesar 4,97%m turun dari Februari 2023 yang sebesar 5,47%. Sedangkan secara tahun kalender inflasi Maret 2023 tercatat sebesar 0,68%. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini menyebut, terjadi kenaikan indeks harga konsumen (IHK) menjadi 114,36 pada Maret 2023 dari 114,16 pada Februari 2023. (Kontan)
Ekonom memproyeksikan inflasi pada momen Idulfitri 2023 atau pada April mendatang berpotensi akan kembali menembus level 5 persen setelah pada Maret berhasil turun menjadi 4,97 persen year-on-year (yoy). Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman menyampaikan kondisi tersebut sangat mungkin terjadi karena momen yang bersifat musiman, seperti Hari Raya Idulfitri, akan mendorong permintaan dan juga inflasi. ?Untuk Idulfitri memang bisa arahnya ke atas lagi inflasi, tetapi ini sifatnya hanya musiman atau sementara saja. Setelah itu akan normal dan turun kembali,? ujarnya, Senin (3/4/2023). Meski demikian, hal tersebut hanya berlangsung sesaat dan dirinya melihat inflasi akan kembali memasuki tren penurunan setelah Idulfitri. (Bisnis)
Badan Pusat Statistik (BPS) meminta masyarakat untuk mewaspadai kenaikan harga sejumlah komoditas di pada Ramadan dan Hari Raya Idulfitri 2023 ini. Kenaikan akibat tingginya permintaan menjelang hari raya Idulfitri biasanya melanda tarif angkutan udara, daging sapi, daging ayam ras, bawang merah, telur ayam ras, dan sejumlah komoditas lain. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan, jika dilihat secara historis komoditas yang berpotensi menyumbang inflasi pada perayaan Idulfitri adalah tarif angkutan udara yang disebabkan oleh tingginya permintaan menjelang hari raya Idulfitri karena ramainya arus mudik. (Investor)
Best Regards,

Leave a Reply