SAM Ulasan Ekonomi dan Pasar Harian – Selasa 19 Oktober 2021

Kilas Pasar

 

Indeks saham di Amerika Serikat ditutup bervariasi pada hari perdagangan Senin (18/10) kemarin. Indeks Dow Jones terkoreksi sebesar 0.1% sedangkan S&P 500 dan Nasdaq tumbuh sebesar 0.34% dan 0.84% secara berturut-turut.

 

Dari Eropa, indeks acuan Euro Stoxx tercatat terkoreksi sebesar 0.5% dan FTSE melemah sebesar 0.42%. Dari dalam negeri, IHSG ditutup tumbuh 0.38% pada hari perdagangan kemarin.

 

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS tercatat pada level Rp 14.110. Dari komoditas, minyak Brent dan WTI tercatat melemah masing-masing sebesar 0.04% dan 0.21% diperdagangkan pada level US$ 84.06 dan US$ 81.5 per barel.

 

Indeks acuan Asia dibuka menguat pada perdagangan pagi hari ini dengan indeks NIKKEI dan KOSPI menguat sebesar 0.67% dan 0.7% secara berturut-turut. Sementara itu, indeks futures Amerika Serikat pada pagi hari ini tercatat bervariasi dengan Dow Jones melemah tipis sebesar 0.01% sedangkan S&P dan Nasdaq masing-masing terapresiasi sebesar 0.06% dan 0.09%.

 

Isu Ekonomi dan Pasar

 

Gubernur Bank Rakyat China (PBOC) Yi Gang memprediksi bahwa inflasi di level produsen akan mulai mereda pada akhir tahun ini. Menurutnya, indeks harga produsen akan tetap tinggi dalam beberapa bulan ke depan sebelum tekanan ke atas berkurang pada akhir tahun ini. Indeks harga pada September naik 10,7 persen dari tahun lalu melampaui proyeksi dan mencapai angka tertinggi sejak November 1995. Yi mengatakan hal tersebut terjadi karena kenaikan biaya bahan baku. Yi mengatakan bahwa pandemi Covid-19 sudah terkendali dan ekonomi sudah kembali seperti biasa, meskipun dengan pertumbuhan yang melemah akhir-akhir ini. Dia memperkirakan ekspansi ekonomi sekitar 8 persen untuk sepanjang tahun. Adapun survei Bloomberg menunjukkan laporan pada Senin bahwa produk domestik bruto (PDB) melambat menjadi 5 persen pada kuartal III/2021 dari 7,9 persen dibandingkan tiga bulan sebelumnya. (Bisnis)

 

Aliran modal asing tercatat masuk ke pasar keuangan dalam negeri pada pekan kedua bulan ini. Berdasarkan data transaksi Bank Indonesia (BI) periode 11 Oktober 2021 hingga 14 Oktober 2021, nonresiden di pasar keuangan domestik mencatatkan beli neto (net buy) sebesar Rp 5,05 triliun. Sejalan  dengan aksi beli asing di pasar saham, nilai tukar rupiah terpantau bergerak menguat terhadap dollar AS. Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), nilai tukar rupiah pada tanggal 11 Oktober 2021 berada pada level sekitar Rp 14.210 per dollar Amerika Serikat (AS) dan menguat ke level Rp 14.155 per dollar AS. (Kontan)

 

Best Regards,

SAM Investment

 

 

SAM-Ulasan-Ekonomi-dan-Pasar-Harian—19-Oktober-2021.pdf