SAM Ulasan Ekonomi dan Pasar Harian – Kamis 14 Oktober 2021

Kilas Pasar

 

Indeks saham di Amerika Serikat ditutup bervariasi cenderung menguat pada Rabu (13/10/2021). Indeks Dow Jones tercatat melemah tipis 0,01% menjadi 34.377,81. Sementara itu S&P 500 menguat sebesar 0,30% menjadi 4.363,80 begitupun Nasdaq yang menguat 0,73% menjadi 14.571,63. Hal yang sama terjadi di Eropa, indeks acuan bergerak menguat dengan Euro Stoxx600 terapresiasi sebesar 0,70% menjadi 460,39 begitupun FTSE yang menguat sebesar 0,16% menjadi 7.141,82.

 

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS tercatat pada level Rp 14.217,5. Pada pagi hari ini, perdagangan minyak tercatat menguat dengan minyak WTI meningkat sebesar 0,46% begitupun Brent juga mengalami penguatan 0,26%. Keduanya diperdagangkan pada level US$ 80,81 dan US$ 83,56 per barel.

 

Indeks acuan Asia tercatat dibuka menguat pada perdagangan pagi hari ini. Indeks Nikkei dibuka meningkat sebesar 1,26% begitupun KOSPI yang meningkat 1,09%. Sementara itu, indeks futures Amerika Serikat pada pagi hari ini tercatat menguat dengan Dow Jones, S&P 500 dan Nasdaq masing-masing meningkat sebesar 0,30%, 0,33% dan 0,44%.

 

Isu Ekonomi dan Pasar

 

Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) yang dilakukan Bank Indonesia (BI) mengindikasikan bahwa kegiatan dunia usaha pada kuartal III-2021 tetap tumbuh positif, meskipun melambat dibandingkan capaian pada kuartal sebelumnya. Ini tercermin dari nilai saldo bersih tertimbang (SBT) sebesar 7,58%, lebih rendah dari 18,98% pada triwulan II-2021. (Investor Daily)

 

Ekspor Tiongkok di luar dugaan melonjak naik pada September 2021 kendati terjadi masalah pasokan listrik. Tetapi kalangan analis mengingatkan bahwa dampak dari krisis listrik belum terlihat dan akan terus mengganggu pasokan. Data resmi yang dirilis Rabu (13/10) tersebut muncul setelah lonjakan tajam dalam perdagangan di ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut pada Agustus 2021. Bea Cukai Tiongkok melaporkan bahwa ekspor naik lebih baik dari perkiraan 28,1% pada sejak awal tahun hingga September. Angka tersebut naik dari 25,6% sepanjang Agustus. Ini adalah rekor bulanan baru nilai ekspor sebesar US$ 305,7 miliar. (Investor Daily)

 

Dari Amerika, pejabat Federal Reserve secara umum setuju pada bulan lalu bahwa mereka harus mulai mengurangi bantuan darurat terhadap pandemi atau melakukan tapering pada pertengahan November atau pertengahan Desember seiring dengan meningkatnya kekhawatiran atas inflasi. Program ini kemungkinan akan berlangsung hingga pertengahan 2022. Di sisi lain, prospek inflasi dinaikkan dalam waktu dekat setelah diskusi yang kuat, meskipun seluruh pihak terus mengharapkan percepatan inflasi saat ini bersifat “sementara.” Anggota Komite Pasar Terbuka Federal mencatat bahwa kontak mereka umumnya tidak mengharapkan kemacetan akan sepenuhnya diselesaikan sampai tahun depan atau bahkan nanti. (Bloomberg)

 

Best Regards,

SAM Investment

 

 

SAM-Ulasan-Ekonomi-dan-Pasar-Harian—14-Oktober-2021.pdf