Kilas Pasar
Indeks saham di Amerika Serikat ditutup melemah pada Senin (11/10/2021). Indeks Dow Jones tercatat melemah 0,72% menjadi 34.496,06. Sementara itu S&P 500 juga melemah sebesar 0,69% menjadi 4.361,19 begitupun Nasdaq yang melemah 0,64% menjadi 14.486,20. Hal yang berbeda terjadi di Eropa, indeks acuan bergerak menguat dengan Euro Stoxx600 terapresiasi sebesar 0,05% menjadi 457,53 begitupun FTSE yang menguat sebesar 0,72% menjadi 7.146,85.
Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS tercatat pada level Rp 14.207,5. Pada pagi hari ini, perdagangan minyak tercatat melemah dengan minyak WTI melemah sebesar 0,34% begitupun Brent juga mengalami pelemahan 0,37%. Keduanya diperdagangkan pada level US$ 80,25 dan US$ 83,31 per barel.
Indeks acuan Asia tercatat dibuka tidak menunjukkan pergerakan signifikan pada perdagangan pagi hari ini. Indeks Nikkei dibuka melemah sebesar 0,60% begitupun KOSPI melemah 1,17%. Sementara itu, indeks futures Amerika Serikat pada pagi hari ini juga tercatat melemah dengan Dow Jones, S&P 500 dan Nasdaq masing-masing melemah sebesar 0,30%, 0,33% dan 0,35%.
Isu Ekonomi dan Pasar
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mengungkapkan, pembangunan berketahanan iklim berpotensi untuk mengurangi kerugian ekonomi akibat perubahan iklim hingga Rp 281,9 triliun dalam jangka waktu 2020 hingga 2024. Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Kementerian PPN/Bappenas Arifin Rudiyanto dalam seminar daring Pembangunan Berketahanan Iklim Sebagai Upaya Mengurangi Kerugian Ekonomi Akibat Bahaya Iklim mengatakan bahwa potensi ke rugian ekonomi yang ditimbulkan akibat perubahan iklim pada 2020-2024 bisa mencapai Rp 544,9 triliun. Angka itu akan turun menjadi Rp 262,9 triliun bisa dilakukan upaya intervensi ketahanan iklim. (Investor Daily)
Kesenjangan antara dua pusat keuangan utama Asia dalam menangani pandemi semakin lebar. Di Singapura, para pejabat mengambil langkah-langkah untuk berhubungan kembali dengan ekonomi global bahkan ketika pemerintah menghadapi tekanan untuk mendukung penduduk lokal daripada orang asing untuk pekerjaan bergaji tinggi. Hong Kong telah mengambil pendekatan yang berbeda dalam mengikuti pendekatan Covid Zero China yang tidak mentolerir infeksi lokal. Selain itu Singapura juga sedang mempertimbangkan lebih banyak rute perjalanan yang divaksinasi setelah membuka diri ke AS dan mitra dagang utama lainnya, dan ingin bekerja dengan tetangga, termasuk Australia, Selandia Baru, dan Jepang. Thailand telah meluncurkan rencana untuk menghidupkan kembali ekonominya yang bergantung pada pariwisata dengan secara bertahap menghapus karantina wajib bagi pengunjung yang divaksinasi. (Bloomberg)
Melalui tulisan ini, kami kembali menyerukan kepada seluruh mitra investasi SAM untuk selalu menjaga kesehatan, mengikuti semua protokol kesehatan, menjaga jarak sosial dan fisik, serta seoptimal mungkin untuk melakukan aktivitas dari rumah. Semoga kita berhasil.
Best Regards,
SAM Investment
SAM-Ulasan-Ekonomi-dan-Pasar-Harian—12-Oktober-2021.pdf