SAM Ulasan Ekonomi dan Pasar Harian – Senin 11 Oktober 2021

Kilas Pasar

 

Indeks saham di Amerika Serikat ditutup melemah pada Jumat (8/10/2021). Indeks Dow Jones tercatat melemah 0,03% menjadi 34.746,25. Sementara itu S&P 500 juga melemah sebesar 0,19% menjadi 4.391,34 begitupun Nasdaq yang melemah 0,51% menjadi 14.579,54. Hal yang sedikit berbeda terjadi di Eropa, indeks acuan bergerak mix dengan Euro Stoxx600 terdepresiasi sebesar 0,28% menjadi 457,29 sedangkan FTSE menguat sebesar 0,25% menjadi 7.095,55.

 

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS tercatat pada level Rp 14.222,5. Pada pagi hari ini, perdagangan minyak tercatat menguat dengan minyak WTI meningkat sebesar 0,92% begitupun Brent juga mengalami penguatan 0,50%. Keduanya diperdagangkan pada level US$ 80,08 dan US$ 82,95 per barel.

 

Indeks acuan Asia tercatat dibuka tidak menunjukkan pergerakan signifikan pada perdagangan pagi hari ini. Indeks Nikkei dibuka menguat tipis  sebesar 0,03% sedangkan KOSPI melemah 0,01%. Sementara itu, indeks futures Amerika Serikat pada pagi hari ini tercatat melemah dengan Dow Jones, S&P 500 dan Nasdaq masing-masing melemah sebesar 0,41%, 0,47% dan 0,54%.

 

Isu Ekonomi dan Pasar

 

India berlomba untuk menyelesaikan pakta perdagangan bilateral pada akhir Maret, yang didorong oleh kebutuhan ekonomi. Salah satu calon investor yang mungkin menghadapi hambatan adalah Elon Musk. Menteri Transportasi India mengatakan dia meminta Tesla untuk menghindari penjualan mobil buatan China di India menjelang masuknya produsen kendaraan listrik ke pasar. Menteri mengatakan Tesla harus “membuat mobil di India, menjual di India dan mengekspor dari India.” (Bloomberg)

 

Pemerintah Tiongkok pada Sabtu (9/10) menekan Amerika Serikat (AS) untuk membatalkan kebijakan tarif. Hal ini disampaikan dalam pembicaraan antara para pejabat tinggi perdagangan, yang dilihat AS sebagai ujian keterlibatan bilateral antara negara-negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di dunia. (Investor Daily)

 

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia telah melakukan kunjungan kerja ke Frankfurt, Jerman, untuk menindaklanjuti rencana investasi BASF di bidang industri smelter/pemurnian hidrometalurgi nikel dan kobalt yang menghasilkan produk bahan baku baterai kendaraan listrik. Menurut rencana, BASF akan menggandeng Eramet, perusahaan pertambangan asal Prancis, untuk melakukan investasi kompleks pengolahan nikel-kobalt bagi keperluan pengembangan kendaraan listrik. Proyek tersebut mencakup pembangunan pabrik high-pressure acid leaching (HPAL) dan base metal refinery (BMR). (Investor Daily)

 

Melalui tulisan ini, kami kembali menyerukan kepada seluruh mitra investasi SAM untuk selalu menjaga kesehatan, mengikuti semua protokol kesehatan, menjaga jarak sosial dan fisik, serta seoptimal mungkin untuk melakukan aktivitas dari rumah. Semoga kita berhasil.

 

Best Regards,

SAM Investment

SAM-Ulasan-Ekonomi-dan-Pasar-Harian—11-Oktober-2021.pdf