Ulasan Ekonomi dan Pasar Harian – Senin 27 September 2021

Kilas Pasar

 

Indeks saham di Amerika Serikat bergerak secara variatif pada perdagangan hari Jumat (24/9/2021). Indeks Dow Jones tercatat menguat 0.10% menjadi 34.798,00, S&P 500 tumbuh sebesar 0.15% menjadi 4.455,48 sementara Nasdaq melemah tipis 0.03% menjadi 15.047,70.

 

Dari Eropa, indeks acuan bergerak melemah dengan Euro Stoxx menurun sebesar 0.90% menjadi 463,29 begitupun FTSE yang terkoreksi sebesar 0.38%.

 

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS tercatat pada level Rp 14.257,5. Pada pagi hari ini, perdagangan minyak tercatat menguat dengan minyak WTI dan Brent tercatat meningkat masing-masing sebesar 1.72% dan 1.77% dan diperdagangkan pada level US$ 75.25 dan US$ 78.60 per barel.

 

Indeks acuan Asia tercatat dibuka bergerak menguat pada perdagangan pagi hari ini. Indeks Nikkei tercatat tumbuh sebesar 0,32% sementara KOSPI dibuka menguat 0,55%. Sementara itu, indeks futures Amerika Serikat pada pagi hari ini tercatat menguat dengan Dow Jones, S&P 500 dan Nasdaq masing-masing tumbuh sebesar 0,49%, 0,46% dan 0,47% secara berturut-turut.

 

Isu Ekonomi dan Pasar

 

Bank Indonesia (BI) mengungkapkan, aliran keluar modal asing belakangan ini setidaknya dipicu oleh dua isu utama yaitu rencana kebijakan pengetatan moneter (tapering off) yang bakal dilakukan bank sentral Amerika Serikat (AS), The Fed, dan potensi gagal bayar utang perusahaan raksasa properti Tiongkok, Evergrande. Namun, fenomena aliran keluar modal asing tersebut hingga kini dinilai masih dalam taraf wajar. Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan, terjadi aliran keluar modal asing dari pasar keuangan domestik mencapai Rp 5,92 triliun selama sepekan lalu yakni 20-23 September 2021. Ini melanjutkan tren pekan sebelumnya, 13-16 September 2021, yang mengalami capital outflow Rp 2,99 triliun. Sedangkan selama 6-9 September 2021, transaksi nonresiden di pasar keuangan domestik masih membukukan capital inflow atau beli neto Rp 1,66 triliun. (Investor Daily)

 

Beberapa pemerintah daerah di Tiongkok telah membuat rekening custodian khusus untuk meningkatkan pengawasan dana proyek-proyek properti yang dikerjakan perusahaan pengembang China Evergrande Group, yang sedang dilit utang. Menurut laporan, langkah ini diambil guna dana yang dialokasikan untuk proyek-proyek perumahan agar tidak dialihkan. Kantor berita Caixin melaporkan pada Minggu (26/9) bahwa rekening khusus tersebut telah dibuat sejak akhir Agustus, setidaknya di delapan provinsi di mana Evergrande memiliki proyek pembangunan yang belum diselesaikan. Ada pun beberapa provinsi yang dimaksud, di antaranya adalah Anhui, Guizhou, Henan, Jiangsu, dan kota-kota di bagian selatan Delta Sungai Mutiara. (Investor Daily)

 

Melalui tulisan ini, kami kembali menyerukan kepada seluruh mitra investasi SAM untuk selalu menjaga kesehatan, mengikuti semua protokol kesehatan, menjaga jarak sosial dan fisik, serta seoptimal mungkin untuk melakukan aktivitas dari rumah. Semoga kita berhasil.

 

Best Regards,

SAM Investment

SAM-Ulasan-Ekonomi-dan-Pasar-Harian—27-September-2021.pdf