SAM Ulasan Ekonomi dan Pasar Harian – Selasa 21 September 2021

Kilas Pasar

 

Indeks saham di Amerika Serikat kembali ditutup melemah pada perdagangan hari Senin (20/9/2021) lalu seiring dengan kekhawatiran akan efek domino dari krisis utang yang dialami Evergrande di China. Indeks Dow Jones tercatat melemah sebesar 1.78% sedangkan S&P 500 melemah 1.7% dan Nasdaq melemah 2.19%. Dari Eropa, indeks acuan tercatat kembali bergerak melemah dengan Euro Stoxx terkoreksi sebesar 1.67% sedangkan FTSE melemah 0.86%. Dari dalam negeri, IHSG tercatat melemah sebesar 0.93% pada perdagangan hari Senin (20/9/2021).

 

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS tercatat melemah pada level Rp 14.242. Pada pagi hari ini perdagangan minyak tercatat menguat dengan minyak Brent dan WTI masing-masing meningkat sebesar 0.47% dan 0.76% diperdangkan pada level US$ 74.4 dan US$ 70.67 per barel.

 

Indeks acuan Asia tercatat dibuka bergerak melemah pada perdagangan pagi hari ini dengan indeks Nikkei dibuka terkoreksi sebesar 1.67% sedangkan indeks ASX 200 terkoreksi sebesar 0.39% sedangkan indeks KOSPI masih libur dikarenakan adanya festival Chuseok. Sementara itu, indeks futures Amerika Serikat pada pagi hari ini tercatat bergerak menguat dengan Dow Jones, S&P 500 dan Nasdaq masing-masing tumbuh sebesar 0.19%, 0.16% dan 0.11% secara berturut-turut.

 

Isu Ekonomi dan Pasar

 

Potensi gagal bayar atau default Evergrande Group telah memengaruhi investor di sektor properti pada perdagangan Senin (20/9/2021). Pemerintahan Presiden Xi Jinping didesak mencegah terjadinya penularan dari ketidakstabilan perekonomian terbesar kedua di dunia. Dilansir Bloomberg, raksasa real estat Hong Kong, Henderson Land Development Co., mencatatkan selloff terbesar dalam setahun terakhir setelah ada spekulasi perpanjangan pembatasan sektor properti China terhadap institusi keuangan. (Bisnis)

 

Pemerintah kembali melonggarkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Ini artinyam, sejak Agustus hingga minggu ketiga September, aktivitas secara bertahap melongar. Setelah membuka mal atau pusat belanja bulan lalu, pemerintah kembali melonggarkan kebijakan dengan mengizinkan anak berusia di bawah 12 tahun bisa masuk mal atau pusat perbelanjaan. Selain itu, sektor usaha non-esensial diizinkan untuk Work From Office (WFO) sebesar 25%, terutama pekerja yang sudah divaksin. Sejak pekan lalu pemerintah juga membolehkan bioskop, tempat wisata kembali dibuka. Waktu makan di resto ditambah maksimal jadi 60 menit. Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja mengatakan, pelonggaran yang diberikan pemerintah sejauh ini akan meningkatkan kunjungan masyarakat ke mal, dan punya efek gulir bagi pemulihan ekonomi.(Kontan)

 

Melalui tulisan ini, kami kembali menyerukan kepada seluruh mitra investasi SAM untuk selalu menjaga kesehatan, mengikuti semua protokol kesehatan, menjaga jarak sosial dan fisik, serta seoptimal mungkin untuk melakukan aktivitas dari rumah. Semoga kita berhasil.

 

Best Regards,

SAM Investment

SAM-Ulasan-Ekonomi-dan-Pasar-Harian—21-September-2021.pdf