SAM Ulasan Ekonomi dan Pasar Harian – Jumat 17 September 2021

Kilas Pasar

 

Indeks saham di Amerika Serikat ditutup bervariasi pada perdagangan hari Kamis (16/9/2021). Indeks Dow Jones tercatat melemah sebesar 0,18%. Di sisi lain, S&P 500 juga terdepresiasi sebesar 0,16%, sedangkan Nasdaq menguat 0,13%.

 

Hal berbeda terjadi dari Eropa, indeks acuan tercatat kompak menguat dengan Euro Stoxx terapresiasi sebesar 0,44% bersamaan dengan FTSE yang juga terapresiasi 0,16%.

 

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS tercatat berada pada level Rp 14.252,5. Dari komoditas, perdagangan minyak tercatat melemah dengan minyak WTI menurun tipis sebesar 0,04% beriringan dengan Brent yang juga melemah sebesar 0,04%. Keduanya diperdangkan pada level US$ 72,57 dan US$ 75,57 per barel, lebih tinggi dibandingkan level beberapa hari sebelumnya.

 

Indeks acuan Asia tercatat dibuka bervariasi pada perdagangan pagi hari ini dengan indeks NIKKEI menguat sebesar 0,36% sedangkan indeks KOSPI dibuka melemah sebesar 0,40%. Sementara itu, indeks futures Amerika Serikat pada pagi hari ini tercatat bergerak melemah dengan Dow Jones, S&P 500 dan Nasdaq mengalami penurunan masing-masing sebesar 0,12%, 0,18% dan 0,20%.

 

Isu Ekonomi dan Pasar

 

Target belanja negara dalam RAPBN 2022 naik Rp 5,5 triliun menjadi Rp 2.714,2 triliun. Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sepakat menambah anggaran belanja kementerian dan Lembaga (K/L) tahun depan. Tambahan anggaran tersebut, sebesar Rp 4,4 triliun untuk pos non pendidikan. Penambahan anggaran belanja tersebut nampaknya sejalan dengan lebih tingginya target penerimaan negara tahun depan berdasarkan kesepakatan pemerintah dan DPR. (Kontan)

 

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menyatakan, hingga Agustus 2021 baru 22,36% perusahaan di Indonesia yang telah menerapkan transparansi soal pemilik manfaat (beneficial ownership/BO) dari perusahaan. Penerapan BO ini masih belum dipahami dan menjadi tantangan bukan hanya di Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia. Menurut Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa, transaparansi beneficial ownership sangat penting kerna bisa menghindari perusahaan dari risiko yang mengakibatkan penyalahgunaan korporasi seperti tindak pidana korupsi, pencucian uang, hingga pendanaan terorisme. (Investor Daily)

 

Melalui tulisan ini, kami kembali menyerukan kepada seluruh mitra investasi SAM untuk selalu menjaga kesehatan, mengikuti semua protokol kesehatan, menjaga jarak sosial dan fisik, serta seoptimal mungkin untuk melakukan aktivitas dari rumah. Semoga kita berhasil.

 

Best Regards,

SAM Investment

 

SAM-Ulasan-Ekonomi-dan-Pasar-Harian—17-September-2021.pdf