Kilas Pasar
Indeks saham di Amerika Serikat ditutup melemah pada perdagangan hari Selasa (31/8/2021) lalu. Indeks Dow Jones tercatat melanjutkan pelemahan sebesar 0.11% sedangkan S&P 500 melemah 0.13% dan Nasdaq turut melemah tipis sebesar 0.04%.
Dari Eropa, indeks acuan tercatat bergerak melemah dengan Euro Stoxx terkoreksi sebesar 0.38% sedangkan FTSE melemah 0.4%. Dari dalam negeri, IHSG menguat tipis sebesar 0.09% pada perdagangan hari Selasa (31/8/2021).
Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS tercatat menguat pada level Rp 14.267. Dari komoditas, perdagangan minyak tercatat menguat. Minyak Brent dan WTI terapresiasi masing-masing sebesar 0.33% dan 0.36% diperdangkan pada level US$ 71.88 dan US$ 68.72 per barel.
Indeks acuan Asia tercatat dibuka bergerak mixed pada perdagangan pagi hari ini dengan indeks NIKKEI menguat sebesar 0.79% sedangkan indeks KOSPI melemah sebesar 0.2%. Sementara itu, indeks futures Amerika Serikat pada pagi hari ini tercatat bergerak menguat dengan Dow Jones tumbuh 0.19% sedangkan S&P 500 mengalami kenaikan 0.17% dan Nasdaq menguat tipis 0.07%
Isu Ekonomi dan Pasar
Ekonomi India mengalami rebound pada kuartal April-Juni bahkan ketika gelombang kedua Covid-19 melanda negara itu, dengan pertumbuhan lebih dari 20 persen dibandingkan tahun sebelumnya didorong oleh lonjakan manufaktur dan belanja konsumen yang lebih tinggi. Ekspansi tersebut di bawah prediksi bank sentral sebesar 21,4 persen. Hasil ini, menurut beberapa analis, akan membuat Reserve Bank of India (RBI) lebih mungkin untuk mempertahankan sikap akomodatifnya hingga setidaknya akhir tahun. Dikutip dari CNBC International, produk domestik bruto tumbuh 20,1 persen pada April-Juni, kuartal pertama tahun fiskal India, dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, terutama didorong oleh manufaktur dan konstruksi, kementerian statistik mengatakan pada hari Selasa. (Bisnis)
Asian Development Bank (ADB) menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini. Vice President Knowledge Management and Sustainable Development ADB Bambang Susantono mengatakan, proyeksi ADB, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2021 di kisaran 3,5% hingga 4%. lebih rendah dibanding dengan proyeksi ADB sebelumnya yang sebesar 4%. Proyeksi ADB ini juga lebih rendah dibanding proyeksi pemerintah yakni sebesar 3,7% sampai 4,5%. Padahal, pemerintah juga telah memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi akibat lonjakan penyebaran Covid-19 varian delta. Lonjakan kasus Covid-19 menjadi dasar penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sejak Juli 2021, dan menekan laju ekonomi. (Kontan)
Melalui tulisan ini, kami kembali menyerukan kepada seluruh mitra investasi SAM untuk selalu menjaga kesehatan, mengikuti semua protokol kesehatan, menjaga jarak sosial dan fisik, serta seoptimal mungkin untuk melakukan aktivitas dari rumah. Semoga kita berhasil.
Best Regards,
SAM Investment
SAM-Ulasan-Ekonomi-dan-Pasar-Harian—1-September-2021.pdf