SAM Ulasan Ekonomi dan Pasar Harian – Kamis 2 September 2021

Kilas Pasar

 

Indeks saham di Amerika Serikat ditutup bervariasi pada perdagangan hari Rabu (1/9/2021) kemarin. Indeks Dow Jones tercatat terdepresiasi sebesar 0,14%. Di sisi lain, S&P 500 terapresiasi 0,03%, seiring dengan Nasdaq yang menguat 0,33%.

 

Dari Eropa, indeks acuan tercatat mengalami kenaikan dengan Euro Stoxx terapresiasi sebesar 0,48% bersamaan dengan FTSE yang menguat 0.42%. Dari dalam negeri, IHSG melemah sebesar 0,97% pada perdagangan hari Rabu (1/9/2021).

 

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS tercatat berada pada level Rp 14.282,5. Dari komoditas, perdagangan minyak tercatat melemah dengan minyak WTI dan Brent turun masing-masing sebesar 0.82% dan 0.31% diperdangkan pada level US$ 68,03 dan US$ 71,09 per barel.

 

Indeks acuan Asia tercatat dibuka bervariasi pada perdagangan pagi hari ini dengan indeks NIKKEI menguat sebesar 0.08% sedangkan indeks KOSPI melemah sebesar 0.65%. Sementara itu, indeks futures Amerika Serikat pada pagi hari ini tercatat bergerak melemah dengan Dow Jones, S&P 500 dan Nasdaq mengalami penurunan masing-masing sebesar 0,17%, 0,09% dan 0,01%.

 

Isu Ekonomi dan Pasar

 

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, perekonomian Indonesia pada Agustus 2021 mengalami inflasi 0,03%, terendah sepanjang tahun ini dengan mengabaikan periode Juni 2021 yang membukukan deflasi 0,16%. Sedangkan tingkat inflasi tahun kalender (Januari–Agustus) 2021 sebesar 0,84% dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Agustus 2021 terhadap Agustus 2020) sebesar 1,59%. Inflasi yang rendah ini mengindikasikan bahwa aktivitas ekonomi, khususnya konsumsi masyarakat, belum kuat di tengah masa pandemi Covid-19 yang diikuti dengan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mulai awal Juli silam. Indikasi ini diperkuat dengan data 90 kota Indeks Harga Konsumen (IHK) yang disurvei BPS, hanya 34 kota yang mengalami inflasi, sedangkan 56 kota lainnya mengalami deflasi. (Investor Daily)

 

Undang-undang (UU) baru tentang keamanan data di Tiongkok resmi mulai berlaku pada Rabu (1/9). UU ini bertujuan memperketat pengawasan terhadap sektor teknologi raksasa negara itu. UU ini juga berusaha untuk memperketat ikatan pada raksasa perusahaan-perusahaan teknologi Tiongkok, dan apa yang mereka lakukan dengan informasi data dari ratusan juta penggunanya. (Investor Daily)

 

Melalui tulisan ini, kami kembali menyerukan kepada seluruh mitra investasi SAM untuk selalu menjaga kesehatan, mengikuti semua protokol kesehatan, menjaga jarak sosial dan fisik, serta seoptimal mungkin untuk melakukan aktivitas dari rumah. Semoga kita berhasil.

 

Best Regards,

SAM Investment

 

SAM-Ulasan-Ekonomi-dan-Pasar-Harian—2-September-2021.pdf