SAM Ulasan Ekonomi dan Pasar Harian – Kamis 19 Agustus 2021

Kilas Pasar

 

Indeks saham di Amerika Serikat tercatat ditutup melemah pada perdagangan hari Rabu (18/8/2021) kemarin. Indeks Dow Jones tercatat mengalami penurunan sebesar 1,08% bersamaan dengan S&P 500 yang juga melemah sebesar 1,07% dan NASDAQ sebesar 0,89%.

 

Dari Eropa, indeks acuan tercatat menguat dengan Euro Stoxx tercatat mengalami apreasiasi sebesar 0,14% sedangkan FTSE mengalami pelemahan sebesar 0,16%. Sementara itu, dari dalam negeri IHSG ditutup menguat 0,50% pada perdagangan hari Rabu (18/8/2021).

 

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS tercatat berada pada level Rp 14.372,5. Dari komoditas, minyak WTI pagi ini tercatat melemah sebesar 1,38% sedangkan Brent pagi ini tercatat menguat 0,07%, keduanya diperdagangkan pada level US$ 64.31 dan US$ 67.33 per barel.

 

Pagi ini indeks NIKKEI tercatat mengalami koreksi sebesar 0,46% sejalan dengan KOSPI yang terkoreksi 0,22%. Sementara itu, indeks futures Amerika Serikat pada pagi hari ini tercatat menguat tipis dengan Dow Jones, S&P, dan Nasdaq masing-masing terapresiasi sebesar 0,01%, 0,01% dan 0,07%.

 

Isu Ekonomi dan Pasar

 

Pendekatan yang dilakukan pemerintah Tiongkok kepada Taliban menunjukkan adanya upaya untuk mengambil keuntungan maksimal dari keruntuhan dramatis proyek Amerika Serikat (AS) di Afghanistan. Sekitar dua minggu sebelum kelompok Islamis merebut kekuasaan dalam serangan kilat yang mengejutkan dunia, Menlu Tiongkok Wang Yi menjamu delegasi Taliban di Beijing, Tiongkok. Hanya satu hari setelah Taliban memasuki Kabul, pemerintah Tiongkok mengatakan siap untuk memperdalam apa yang disebutnya hubungan persahabatan dan kerja sama dengan Afghanistan. (Investor Daily)

 

Ekspor hasil industri pengolahan Indonesia selama periode Januari–Juli 2021 tercatat US$ 94,62 miliar, melonjak hingga 31,36% dibanding periode sama 2020 yang sebesar US$ 72,03 miliar. Pencapaian ini merupakan pembalikan dari kinerja ekspor hasil industri pengolahan pada periode Januari–Juli 2020 yang secara cumulative to cumulative (ctc) mengalami kontraksi 0,67%. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono menjelaskan, peningkatan ekspor hasil industri pengolahan itu dikarenakan oleh kenaikan nilai ekspor sejumlah komoditas, seperti besi baja, minyak kelapa sawit, dan kimia dasar organik yang bersumber dari hasil pertanian. ekspor hasil industry pengolahan selama periode Januari–Juli 2021 itu juga memberi kontribusi terbesar terhadap total ekspor yang mencapai US$ 120,57 miliar, yaitu sebesar 78,47%. (Investor Daily)

 

Melalui tulisan ini, kami kembali menyerukan kepada seluruh mitra investasi SAM untuk selalu menjaga kesehatan, mengikuti semua protokol kesehatan, menjaga jarak sosial dan fisik, serta seoptimal mungkin untuk melakukan aktivitas dari rumah. Semoga kita berhasil.

 

Best Regards,

SAM Investment

 

SAM-Ulasan-Ekonomi-dan-Pasar-Harian—19-Agustus-2021.pdf