SAM Ulasan Ekonomi dan Pasar Harian – Rabu 18 Agustus 2021

Kilas Pasar

 

Indeks saham di Amerika Serikat tercatat ditutup melemah pada hari perdagangan Selasa (17/8/2021) kemarin. Indeks Dow Jones tercatat mengalami penurunan sebesar 0.79% bersamaan dengan S&P 500 yang juga melemah sebesar 0.71% dan NASDAQ sebesar 0.93%.

 

Dari Eropa, indeks acuan tercatat menguat dengan Euro Stoxx tercatat mengalami apreasiasi sebesar 0.07% disusul FTSE yang menguat 0.38%. Sementara itu, dari dalam negeri IHSG ditutup melemah 0,84% pada perdagangan hari Senin (16/8/2021).

 

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS tercatat berada pada level Rp 14.372. Dari komoditas, minyak WTI dan Brent pagi ini tercatat melemah masing-masing sebesar 0.06% dan 0.20%, diperdagangkan pada level US$ 66.30 dan US$ 68.97 per barel.

 

Pagi ini indeks NIKKEI tercatat mengalami koreksi tipis sebesar 0.05% sedangkan KOSPI terapreasiasi sebesar 0.08%. Sementara itu, indeks futures Amerika Serikat pada pagi hari ini tercatat kembali terkoreksi dengan Dow Jones, S&P, dan Nasdaq masing-masing terkoreksi sebesar 0.14%, 0.15% dan 0.20%.

 

Isu Ekonomi dan Pasar

 

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menegaskan, risiko ketidakpastian pada 2022 akan diantisipasi melalui fleksibilitas APBN dengan fokus dukungan pada penanganan kesehatan dan perlindungan sosial. Karena itu, RAPBN 2022 masih menyiapkan anggaran yang cukup signifikan untuk pengendalian kasus Covid-19 dan vaksinasi yang dilanjutkan. Sedangkan terkait pertumbuhan ekonomi, dalam RAPBN 2022 pemerintah mematok angka di kisaran 5% hingga 5,5%. Indef menilai, dengan kondisi pandemi yang terjadi saat ini, target pertumbuhan ekonomi 5% sampai 5,5% dalam RAPBN 2022 tidak realistis. Secara terpisah, Wakil Ketua Umum Apindo Shinta Widjadja Kamdani mengatakan, bila tidak terjadi gelombang ketiga pandemi dan sudah terjadi normalisasi kegiatan ekonomi, maka proyeksi pertumbuhan ekonomi 2022 tersebut masih mungkin terealisasi. (Investor Daily)

 

Singapura berencana untuk membuat program percontohan untuk memungkinkan pelancong bisnis yang divaksinasi dari beberapa negara untuk masuk dalam rencana perjalanan yang terkendali bulan depan, demi memetakan pembukaan kembali internasional yang hati-hati. Singapura sedang dalam pembicaraan dengan Jerman, Australia, Kanada dan Korea Selatan untuk menjadi kelompok pertama negara untuk pengaturan tersebut, meskipun juga melihat kemungkinan perjalanan liburan, kata menteri perdagangan Gan Kim Yong kepada Bloomberg News dalam sebuah wawancara Selasa. Dia mengatakan faktor-faktor seperti infeksi, tingkat vaksinasi dan kemampuan untuk mengendalikan wabah akan dipertimbangkan selama diskusi. (Bloomberg)

 

Melalui tulisan ini, kami kembali menyerukan kepada seluruh mitra investasi SAM untuk selalu menjaga kesehatan, mengikuti semua protokol kesehatan, menjaga jarak sosial dan fisik, serta seoptimal mungkin untuk melakukan aktivitas dari rumah. Semoga kita berhasil.

 

Best Regards,

SAM Investment

 

SAM-Ulasan-Ekonomi-dan-Pasar-Harian—18-Agustus-2021.pdf