SAM Ulasan Ekonomi dan Pasar Harian Kamis 18 Maret 2021

Kilas Pasar

 

Pada perdagangan Rabu (17/3), Dow naik 189,42 poin atau 0,58% menjadi 33.015,37, begitupun S&P 500 yang naik 0,29% menjadi 3.974,12. Sementara Nasdaq Composite naik  0,40% menjadi 13.525,20. Dari Eropa, FTSE turun 40,94 poin atau 0,60% menjadi 6.762,67 kemudian Stoxx600 juga mengalami pelemahan 0,45% atau 1,91 poin menjadi 424,91. Dari Asia, Nikkei 225 dan Kospi turun masing-masing sebesar 0,02% dan 0,64% menjadi 29.914,33 dan 3.047,5

 

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada pada level RP 14.427,. Komoditas utama dunia, yaitu minyak WTI dibuka naik 0,03% sementara Brent naik 0,19%. Hari ini Nikkei 225 dibuka menguat 1,40% begitupun Kospi yang naik 0,96%. Indeks futures di Amerika Serikat, Dow Jones, S&P 500, dan Nasdaq kompak menguat masing-masing sebesar 0,33%, 0,31%, dan 0,43%.

 

Isu Ekonomi dan Pasar

 

Federal Reserve terus memproyeksikan suku bunga mendekati nol setidaknya hingga tahun 2023, meskipun prospek ekonomi AS yang meningkat dan kekhawatiran inflasi yang meningkat di pasar keuangan. Para pejabat melihat inflasi mereda setelah lonjakan tahun ini dan Powell menambahkan tidak perlu bereaksi terhadap kenaikan imbal hasil Treasury AS. (Bloomberg)

 

WHO mendukung vaksin Covid-19 AstraZeneca, dengan mengatakan suntikan harus terus diberikan karena manfaatnya lebih besar daripada risikonya. Ini adalah otoritas kesehatan kedua yang mendukung suntikan, setelah laporan pembekuan darah pada beberapa orang yang menerima suntikan mendorong lebih dari selusin negara Uni Eropa untuk menghentikan imunisasi. UE sedang berselisih dengan Inggris mengenai pasokan vaksin, sementara Inggris mengatakan akan mempertimbangkan pemblokiran pasokan ke negara-negara yang tidak membalas atau yang sudah memiliki tingkat vaksinasi tinggi. Sementara Australia dan Selandia Baru hampir mencapai kesepakatan mengenai koridor perjalanan bebas karantina, dan Taiwan akan membuka perbatasannya bagi wisatawan dari Palau. (Bloomberg)

 

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) memprediksikan pertumbuhan ekonomi pada 2021 di kisaran 4,2% hingga 4,8%. Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan pertumbuhan ekonomi 4,2% akan terealisasi jika kasus pandemi Covid-19 terus menurun hingga September 2021, sedangkan 4,8% tercapai jika penurunan terjadi pada Juli 2021. Suharso menjelaskan, estimasi untuk mencapai wabah Covid-19 terkendali adalah menurunkan angka reproduksi efektif dari 1,2 menuju 0,9 dan mencapai herd immunity atas 181,5 juta dari total 269 juta penduduk Indonesia. (Investor Daily)

 

Melalui tulisan ini, kami kembali menyerukan kepada seluruh mitra investasi SAM untuk selalu menjaga kesehatan, mengikuti semua protokol kesehatan, menjaga jarak sosial dan fisik, serta seoptimal mungkin untuk melakukan aktivitas dari rumah. Semoga kita berhasil.

 

Best Regards,

SAM Investment

SAM-Ulasan-Ekonomi-dan-Pasar-Harian—18–Maret-2021.pdf