Kilas Pasar
Dow Jones menguat 337,76 poin atau 1,13% menjadi 30.199,31 pada perdagangan Selasa (15/12). S&P 500 dan Nasdaq Composite juga naik masing-masing sebesar 1,29% dan 1,25% menjadi 3.694,62 dan 12.595,06.
Sementara itu dari pasar Eropa, FTSE turun sebesar 18,51 poin atau 0,28% menjadi 6.513,32, sementara Stoxx600 naik sebesar 0,25% menjadi 392,84.
Rupiah terhadap dolar AS pagi ini berada pada level RP 14.120,0. Selain itu, komoditas utama dunia, yaitu minyak WTI dan Brent melemah bersamaan sebesar 0,21% dan 0,06%.
Pagi ini indeks Nikkei 225 dibuka menguat 0,57% sedangkan Kospi dibuka juga menguat 0,57%. Indeks futures di Amerika Serikat, Dow Jones, S&P 500, dan Nasdaq melemah bersamaan masing-masing sebesar 0,05%, 0,07% dan 0,05%.
Isu Ekonomi dan Pasar
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai impor Indonesia pada November 2020 mencapai US$ 12,66 miliar, naik 17,4% dibandingkan Oktober 2020, turun 17,46% dibandingkan November 2019. Kenaikan impor secara bulanan (month to month/mtm) ini di antaranya ditopang oleh peningkatan komponen impor bahan baku/penolong dan barang modal sehingga diyakini akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, pandemi Covid-19 telah berdampak terhadap pembangunan manusia di Indonesia yang tercermin dari perlambatan pertumbuhan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tahun 2020 dibanding tahun-tahun sebelumnya. IPM Indonesia pada 2020 tercatat sebesar 71,94 atau hanya tumbuh sebesar 0,03%. Sedangkan pada tahun-tahun sebelumnya, IPM biasanya meningkat 0,5-0,6%.
Arus dana yang mengalir deras ke pasar India dapat menyebabkan tindakan penyeimbangan bank sentral yang rumit pada tahun 2021. Untuk sebagian besar tahun ini, Reserve Bank of India (RBI) telah membatasi keuntungan mata uang karena investor global menggelontorkan sekitar US$ 50 miliar melalui saham di perusahaan-perusahaab, meningkatkan likuiditas rupee di sistem perbankan yang sudah dibanjiri dengan uang tunai dari langkah-langkah stimulus RBI. Ada konsensus yang berkembang bahwa kelebihan likuiditas yang mendistorsi pasar uang dapat memacu bank sentral untuk mempertimbangkan perubahan. Sementara itu, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson akan mengunjungi India pada Januari untuk pembicaraan perjanjian perdagangan bebas.
Melalui tulisan ini, kami kembali menyerukan kepada seluruh mitra investasi SAM untuk selalu menjaga kesehatan, mengikuti semua protokol kesehatan, menjaga jarak sosial dan fisik, serta seoptimal mungkin untuk melakukan aktivitas dari rumah. Semoga kita berhasil.
SAM Investment
SAM-Ulasan-Ekonomi-dan-Pasar-Harian—16-Desember-2020.pdf