SAM Ulasan Ekonomi dan Pasar Harian Senin 14 Desember 2020

Kilas Pasar

 

Dow Jones Industrial Average naik 47,11 poin atau 0,16% menjadi 30.046,37 pada perdagangan Jumat (11/12). Sementara itu S&P 500 dan Nasdaq Composite turun bersamaan sebesar 0,13% dan 0,23% menjadi 3.663,46, sedangkan Nasdaq Composite naik 0,23% menjadi 12.377,87. 

 

Sementara itu dari pasar Eropa, FTSE turun sebesar 53,01 poin atau 0,80% menjadi 6.546,75, sementara Stoxx600 turun sebesar 0,77% menjadi 390,12.

 

Rupiah terhadap dolar AS pagi ini berada pada level RP 14.080,0. Selain itu, komoditas utama dunia, yaitu minyak WTI dan Brent menguat masing-masing sebesar 0,15% dan 0,20%.

 

Pagi ini indeks Nikkei 225 melemah 0,18% sedangkan Kospi turun 0,42%. Indeks futures di Amerika Serikat, Dow Jones, S&P 500, dan Nasdaq menguat bersamaan masing-masing sebesar 0,47%, 0,46% dan  0,34%.

 

Isu Ekonomi dan Pasar

 

Vaksin Covid-19 buatan Pfizer-BioNTech akan tiba di rumah sakit dan fasilitas-fasilitas kesehatan lainnya di Amerika Serikat (AS) mulai Senin (14/12) pagi waktu setempat. Lalu siap disuntikkan kepada jutaan kelompok masyarakat yang paling rentan.

 

Presiden Korea Selatan (Korsel) Moon Jae-in pada Minggu (13/12) mengingatkan bahwa penempatan-prosentase Covid-19 akan ditingkatkan ke level tertinggi. Setelah dua hari berturut-turut-turut Negeri Ginseng ini catatankan penambahan kasus, di tengah perjuangan mengatasi gelombang ketiga penularan Covid-19. Di sisi lain, Jerman akan menjalankan karantina sebagian mulai Rabu (16/12) untuk mengatasi lonjakan infeksi baru virus corona Covid-19.

 

Pound naik setelah Inggris dan Uni Eropa mengatakan mereka akan terus berdiskusi tentang perjanjian perdagangan. Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen setuju untuk melakukan “ekstra” dan terus mengerjakan perjanjian pasca-Brexit. Keduanya itu sebelumnya mengatakan bahwa negosiator memiliki waktu hingga hari Minggu untuk menghasilkan kesepakatan.

 

Pemerintah bergegeas menyiapkan Lembaga Pengelola Investasi (LPI) alias Sovereign Wealth Fund (SWF) sebagai alternatif pembiayaan pembangunan di Indonesia. Hal ini dilakukan untuk mendukung pemulihan ekonomi secara berkelanjutan. Saat ini Kementerian BUMN tengah memfinalisasi RPP terkait lembaga tersebut. Pemerintah berupaya Desember ini aturan SWF selesai. Pemerintah juga membentuk Dewan Pengawas untuk SWF ini yang beranggotakan Menteri Keuangan, Menteri BUMN, dan tiga profesional.

 

Melalui tulisan ini, kami kembali menyerukan kepada seluruh mitra investasi SAM untuk selalu menjaga kesehatan, mengikuti semua protokol kesehatan, menjaga jarak sosial dan fisik, serta seoptimal mungkin untuk melakukan aktivitas dari rumah. Semoga kita berhasil.

 

Best Regards,

SAM Investment

SAM-Ulasan-Ekonomi-dan-Pasar-Harian—14-Desember-2020.pdf