SAM Ulasan Ekonomi dan Pasar Harian Kamis 3 Desember 2020

Kilas Pasar

 

Pasar saham AS pada hari Selasa (1/12) tercatat bervariasi. Dow naik 59,87 poin atau 0,20% menjadi 29.883,79. S&P 500 naik 0,18% menjadi 3.669,01, sedangkan Nasdaq Composite turun 0,05% menjadi 12.349,37.  Sementara itu dari pasar Eropa, FTSE naik 78,66 poin atau 1,23% menjadi 6.463,39, sementara Stoxx600 turun sebesar 0,05% menjadi 391,59.

 

Rupiah terhadap dolar AS berada pada level RP 14.125,0 berdasarkan penutupan hari Rabu (2/12). Selain itu, komoditas utama dunia, yaitu minyak WTI pagi ini melemah 0,60% dan Brent tidak mengalami perubahan..

 

Prediksi Hari Ini

 

Hari ini pasar diperkirakan mix. Pagi ini indeks Kospi naik 0,01% dan Nikkei 225 naik 0,04%. Di sisi lain, indeks futures di Amerika Serikat, Dow Jones dan S&P 500, melemah masing-masing sebesar 0,08% dan 0,05% sedangkan indeks futures Nasdaq naik 0,09%.

 

Isu Ekonomi dan Pasar

 

Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2021 menjadi 4% dari prediksi sebelumnya sebesar 5,3%. OECD menilai, masih ada kekhawatiran terkait situasi kesehatan atau pandemi Covid-19 serta kepercayaan konsumen dan bisnis yang masih rendah pada 2021.

 

Australia telah keluar dari resesi, ditunjukkan dengan angka pertumbuhan ekonomi resmi yang mencapai 3,3% untuk periode Juli-September 2020 dibandingkan kuartal sebelumnya. Menurut data Biro Statistik Australia atau Australian Bureau of Statistics (ABS) pada Rabu (1/12), kegiatan bisnis mulai pulih dan belanja konsumen telah melonjak. ABS menyatakan, sebagian besar belanja rumah tangga telah mendongkrak pemulihan ekonomi, yang mencatatkan kenaikan 7,9% dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Namun Gubernur Reserve Bank of Australia (RBA) Philip Lowe mengingatkan bahwa indikator ekonomi positif menutupi kesulitan-kesulitan yang masih ada. Selain itu, bank sentral Australia juga memperkirakan kondisi ekonomi belum akan kembali ke level pra-pandemi hingga akhir 2021.

 

DPR AS menyetujui undang-undang yang dapat menyebabkan perusahaan China termasuk raksasa seperti Alibaba dan Baidu dikeluarkan dari bursa AS jika regulator Washington tidak diizinkan untuk meninjau audit keuangan mereka. RUU itu sekarang akan diserahkan kepada Presiden Donald Trump, yang diharapkan untuk menandatanganinya.

 

Melalui tulisan ini, kami kembali menyerukan kepada seluruh mitra investasi SAM untuk selalu menjaga kesehatan, mengikuti semua protokol kesehatan, menjaga jarak sosial dan fisik, serta seoptimal mungkin untuk melakukan aktivitas dari rumah. Semoga kita berhasil.

 

Best Regards,

SAM Investment

SAM-Ulasan-Ekonomi-dan-Pasar-Harian—3-Desember-2020.pdf