Kilas Pasar
Pasar saham AS pada hari Selasa (1/12) naik secara kompak. Dow naik 185,28 poin atau 0,63% menjadi 29.823,92. S&P 500 naik 1,13% menjadi 3.662,45 dan Nasdaq Composite naik 1,28% menjadi 12.355,11. Sementara itu dari pasar Eropa, juga terjadi penguatan secara keseluruhan, dimana FTSE naik 118,54 poin atau 1,89% menjadi 6.384,73, sementara Stoxx600 naik sebesar 0,65% menjadi 391,90.
Rupiah terhadap dolar AS berada pada level RP 14.130,0 berdasarkan penutupan hari Selasa (1/12). Selain itu, komoditas utama dunia, yaitu minyak WTI pagi ini melemah 0,79% dan Brent menguat 0,06%.
Prediksi Hari Ini
Hari ini pasar diperkirakan mix. Pagi ini indeks Kospi naik 0,83% dan Nikkei 225 naik 0,01%. Di sisi lain, indeks futures di Amerika Serikat, Dow Jones, S&P 500, dan Nasdaq turun masing-masing sebesar 0,35%, 0,19%, dan 0,09%.
Isu Ekonomi dan Pasar
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menegaskan, anggaran belanja negara sebesar Rp 2.750 triliun pada 2021 akan langsung digenjot mulai awal tahun. Dari total anggaran belanja yang naik Rp 10,8 triliun dari tahun ini tersebut, sebesar Rp 1.032 triliun dialokasi ke 87 kementerian dan lembaga (K/L). Ia mengatakan, anggaran tahun depan akan diakselerasi untuk pemulihan ekonomi nasional dari sisi penanganan Covid-19, yaitu program vaksinasi dan terus mendukung program perlindungan sosial, serta membantu sektoral daerah untuk pemulihan dari dampak pandemi Covid-19.
Pemerintah menyerap dana sebesar Rp 25,6 triliun dari lelang tujuh seri Surat Utang Negara (SUN) di pasar perdana yang terakhir untuk 2020 dengan penawaran masuk mencapai Rp 94,3 triliun. Direktur Surat Utang Negara DJPPR Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Deni Ridwan mengatakan, penawaran masuk mencapai Rp 94,3 triliun merupakan bids to cover ratio sebesar 3,68 kali. Capaian tersebut berada di atas rata-rata penawaran masuk dan bids to cover ratio 2020 (yaitu Rp 74,17 triliun dan 3,43 kali).
Retorika diplomatik Tiongkok semakin didorong oleh kekhawatiran di dalam negeri, di mana janji Presiden Xi Jinping akan peremajaan nasional dan semburan kritik luar negeri yang dipimpin oleh pemerintahan Trump mendukung sentimen nasionalis. Contoh: Ketika Perdana Menteri Australia Scott Morrison menuntut Beijing meminta maaf atas tweet yang provokatif, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok membalas, menanyakan apakah Morrison tidak memahami apa yang benar dan apa yang salah. Tanggapannya menuai pujian di media sosial di Tiongkok. Para diplomat telah menjadi selebritas di internet Tiongkok.
Melalui tulisan ini, kami kembali menyerukan kepada seluruh mitra investasi SAM untuk selalu menjaga kesehatan, mengikuti semua protokol kesehatan, menjaga jarak sosial dan fisik, serta seoptimal mungkin untuk melakukan aktivitas dari rumah. Semoga kita berhasil.
SAM Investment
SAM-Ulasan-Ekonomi-dan-Pasar-Harian—2-Desember-2020.pdf