Kilas Pasar
Indeks saham Amerika Serikat ditutup melemah pada Selasa (17/11). Dow turun sebesar 0,56% menjadi 29.783,35. Kemudian S&P 500 dan Nasdaq Komposit juga mengalami hal serupa dengan turun sebesar 0,48% dan 0,21% menjadi menjadi 3.609,53 dan 11.899,34. Penurunan ini seiring melonjaknya kasus COVID-19, meningkatnya ancaman dari lockdown ekonomi dan data penjualan ritel yang lemah meredam euforia terobosan vaksin.
Sementara itu, pada pasar saham Eropa, FTSE juga mengalami pelemahan sebesar 0,87% menjadi 6,365.33 sedangkan Stoxx600 turun sebesar 0,24% menjadi 388.82.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada pada level RP 14.055,0 pada perdagangan terakhir Selasa (17/11). Selain itu, pagi ini, komoditas utama dunia, yaitu minyak WTI dan Brent melemah secara bersamaan masing-masing sebesar 0,53% dan 0,02%.
Prediksi Hari Ini
Pasar diperkirakan melemah hari ini. Pagi ini indeks Nikkei 225 turun 0,98% sementara Kospi naik 0,15%. Di sisi lain indeks futures di Amerika Serikat tercatat melemah bersamaan. Dow Jones, S&P 500, dan Nasdaq turun masing-masing sebesar 0,15%, 0,21% dan 0,19%.
Isu Ekonomi dan Pasar
Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell mengatakan pemulihan ekonomi AS kemungkinan akan berlanjut pada kecepatan “solid” namun berisiko kehilangan momentum karena lonjakan virus sehingga terlalu dini untuk menutup fasilitas pinjaman darurat Fed. Powell menyebut kenaikan tingkat infeksi virus sebagai risiko yang signifikan terutama dalam waktu dekat. Meskipun gaji AS telah pulih selama enam bulan berturut-turut, kebangkitan infeksi mengancam untuk membatasi aktivitas dan memperlambat pemulihan dengan jutaan orang Amerika tetap menganggur , dan Powell berkata bahwa sudah ada tanda-tanda ini terjadi.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 6% Indonesia membutuhkan investasi swasta senilai Rp 4.983,2 triliun hingga 2024. Angka ini telah ditetapkan sebagai target dalam Rencana Strategis (Renstra) dan Indikator Kinerja BKPM Tahun 2020-2024. Target tersebut, papar dia, berasal dari investasi di sektor riil yang mencakup penanaman modal asing (PMA) maupun penanaman modal dalam negeri (PMDN), tidak termasuk sektor keuangan, minyak dan gas (migas), serta investasi pemerintah.
Melalui tulisan ini, kami kembali menyerukan kepada seluruh mitra investasi SAM untuk selalu menjaga kesehatan, mengikuti semua protokol kesehatan, menjaga jarak sosial dan fisik, serta seoptimal mungkin untuk melakukan aktivitas dari rumah. Semoga kita berhasil.
SAM Investment
SAM-Ulasan-Ekonomi-dan-Pasar-Harian—18-November-2020.pdf