Kilas Pasar
Dow ditutup naik sementara S&P 500 dan Nasdaq merosot pada Selasa (10/11) seriring perusahaan teknologi kehilangan dukungan di tengah harapan munculnya vaksin. Dow Jones Industrial Average ditutup naik 262 poin, atau 0,9%. S&P 500 turun 0,11% menjadi 3.545,53, dan Nasdaq Composite turun 1,37% atau 159,93 poin menjadi 11.553,86.
Berbeda dengan kondisi di AS, bursa saham Eropa menguat secara kompak. FTSE menunjukkan kenaikan sebesar 1,79% atau 110,79 poin menjadi 6.296,85, sementara Stoxx600 naik 0,9% atau 3,43 poin menjadi 384,42.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pagi ini berada pada level RP 14.050,0, kembali menguat. Selain itu, komoditas utama dunia, yaitu minyak WTI dan Brent menguat bersamaan sebesar 0,41% dan 0,05%.
Prediksi Hari Ini
Hari ini pasar diperkirakan mix. Pagi ini indeks Nikkei 225 menguat 1,06% sementara Kospi menguat 0,53%. Namun, terdapat sentimen penurunan dari indeks futures di Amerika Serikat, dimana Dow Jones, S&P 500, dan Nasdaq tercatat turun bersamaan masing-masing sebesar 0,17%, 0,18% dan 0,19%.
Isu Ekonomi dan Pasar
Presiden AS terpilih Joe Biden mengatakan penolakan Donald Trump untuk menerima hasil pemilu adalah hal “memalukan” yang akan menodai warisan Gedung Putih. Biden, dalam konferensi pers pertamanya sebagai presiden terpilih, mengatakan dia bergerak maju terlepas dari tantangan hukum Partai Republik dan penolakan Trump untuk mengizinkan pemerintahannya bekerja sama dalam kelancaran transisi kekuasaan.
Regulator kesehatan Brasil, Anvisa, menyampaikan telah menghentikan uji klinis vaksin virus corona Covid-19 buatan Tiongkok. Mereka beralasan, itu karena ada insiden merugikan yang melibatkan relawan penerima vaksin. Penghentian pemberian vaksin CoronaVac, yang dikembangkan oleh Sinovac Biotech Tiongkok, terjadi pada Senin (9/11).
Minggu ini, Kemenkeu diharapkan untuk menyelesaikan semua pendanaan korporasi sebesar Rp 53,6 triliun sebgai langkah percepatan PEN. Rp 24,07 triliun akan digunakan sebagai Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk BUMN, Rp 19,65 triliun untuk pinjaman investasi kepada BUMN, Rp 3,5 triliun untuk penjaminan kredit korporasi, dan Rp 15 triliun untuk pembiayaan Lembaga Pengelola Investasi (LPI).
Melalui tulisan ini, kami kembali menyerukan kepada seluruh mitra investasi SAM untuk selalu menjaga kesehatan, mengikuti semua protokol kesehatan, menjaga jarak sosial dan fisik, serta seoptimal mungkin untuk melakukan aktivitas dari rumah. Semoga kita berhasil.
SAM Investment
SAM-Ulasan-Ekonomi-dan-Pasar-Harian—11-November-2020.pdf