SAM Ulasan Ekonomi dan Pasar Harian Rabu 21 Oktober 2020

Kilas Pasar

 

Pada Selasa (20/10), indeks saham Amerika Serikat menguat secara kompak, Dow naik sebesar 113,37 poin, atau 0,40%, menjadi 28.308,79. Kemudian S&P 500 naik 0,47% atau 16,2 poin menjadi 3.443,12. Sementara Nasdaq naik sebesar 0,33% menjadi 11.516,49.

 

Sementara pada pasar saham Eropa, indeks bergerak variatif. FTSE naik tipis sebesar 0,08% menjadi 5.889,22 sementara Stoxx600 turun sebesar 0,35% menjadi 365,51.

 

Pagi ini, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada pada level RP 14.655,0. Selain itu, komoditas utama dunia, yaitu minyak WTI melemah sebesar 0,60% dan Brent menguat sebesar 0,40%.

 

Prediksi Hari Ini

 

Pasar diperkirakan menguat hari ini. Pagi ini indeks Nikkei 225 dibuka menguat sebesar 0,29% dan Kospi menguat sebesar 0,24%. Di sisi lain indeks futures di Amerika Serikat tercatat menguat bersamaan. Dow Jones, S&P 500, dan Nasdaq naik masing-masing sebesar 0,36%, 0,41% dan 0,38%.

 

Isu Ekonomi dan Pasar

 

Data Kementerian Keuangan menunjukkan, penerimaan pajak per September 2020 terkontraksi hingga nyaris mendekati angka 17%. Padahal asumsi semula, jika pemulihan ekonomi pada kuartal III/2020 maupun kuartal IV/2020 bisa bergerak di level positif, pertumbuhan penerimaan pajak bisa berada di level -10%. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut bahwa kedalaman kontraksi penerimaan pajak per September lalu merupakan imbas dari penerapan kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan pemberian insentif kepada pelaku usaha. Jika realisasi insentif usaha tersebut ditambahkan ke realisasi penerimaan pajak per September, kontraksi penerimaan pajak sampai bulan lalu hanya di kisaran 13,9%.

 

Bank sentral Australia membahas kemungkinan pelonggaran moneter lebih lanjut pada rapat dewan bulan Oktober, termasuk memangkas suku bunga tunai ke nol dan membeli obligasi pemerintah bertanggal lebih panjang untuk menurunkan biaya pinjaman dan dolar lokal. Anggota dewan Reserve Bank of Australia (RBA) mencatat ekspansi neraca yang lebih besar oleh bank sentral lainnya telah menyebabkan yield yang lebih rendah di sebagian besar negara kaya lainnya.

 

Amerika Serikat minggu depan akan merilis data pertumbuhan ekonomi, dimana kemungkinan PDB akan naik sekitar 30% atau lebih, meskipun di tengah pandemic, resesi, dan di tengah 12,5 juta orang menganggur. Angka ini akan rilis pada 29 Oktober 2020, hanya lima hari sebelum pemilihan presiden.

 

Melalui tulisan ini, kami kembali menyerukan kepada seluruh mitra investasi SAM untuk selalu menjaga kesehatan, mengikuti semua protokol kesehatan, menjaga jarak sosial dan fisik, serta seoptimal mungkin untuk melakukan aktivitas dari rumah. Semoga kita berhasil.

 

Best Regards,

SAM Investment

SAM-Ulasan-Ekonomi-dan-Pasar-Harian—21-Oktober-2020.pdf